BAB II
MANUSIA DAN
CINTA KASIH
Jika pembahasan lalu sudah membahas apa itu pengertian
Manusia, Hakekat Manusia, dan Unsur-unsur pembangun manusia, kita daat
simpulkan bahwa Manusia Merupakan Makhluk sosial/biologis yang tidak dapat
berdiri sendiri dan makhluk paling sempurna ciptaan Tuhan yang maha esa karena
di karuniai oleh akal, perasaan dan naluri.
Dalam pembahasan ini kita akan mengkaji Manusia dan Cinta
Kasih, jika kita liat pembahsan kali ini, akan bersangkut paut dengan Hakekat
Manusia dan Unsur kepribadian manusia. Karena manusia memiliki Hakekat yaitu
Mahkluk tuhan yang Paling sempurna karena di karuniai dengan akal, dan naluri
maka akan berhubungan dengan Cinta dan Kasih.
1.Manusia
dengan Cinta dan kasih Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S
Poerwadarmita, Cinta adalah Rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang
(kepada) ataupun (rasa) sangat kasih dan tertarik hatinya. Sedangkan kata Kasih
artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasih. Perbedaan
antara Cinta dan kasih adalah jika cinta adalah sebuah perasaan dalam hati,
Sedangkan Kasih adalah sebuah perlakuan yang menunjukan cinta. Jadi Kasih bisa
kita sebut sebagai peyalur perasaan yang ada didalam hati kita.
Cinta dan kasih memiliki peran penting dalam kehidupan
manusia, sebagaimana yang kita tahu bahwa manusia merupakan Mahkluk yang
memiliki dorongan untuk saling menyayangi satu sama lainnya, dorongan untuk
mendapatkan kasih dan sayang, sebagai naluri manusia. Maka dalam kehidupan
manusia , cinta kasih penting untuk landasan sebuah perkawinan,pembentukan
keluarga dan pemeliharaan anak, serta hubungan yang erat di masyarakat dan
hubungan manusiawi yang akrab.
Selain cinta dan kasih manusia kepada sesama manusia dan
mahkluk hidup lainnya, cinta dan kasih manusia penting juga terhadap Tuhannya,
dengan begitu manusia menyembah Tuhannya dengan Ikhlas, mengikuti perintahnya,
dan berpegang teguh pada syariatnya.
Dalam menurut karya buku seni cintanya Erich Fromm
menyebuthkan bahwa cinta adalah Memberi, bukan Menerima. Cinta memiliki unsur
unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab,perhatian dan
pengenalan. Contoh pada Pengasuhan yaitu seoang ibu merawat keluarganya,
bagaimana seorang ibu merawat anak, suami, pekerjaan rumah dengan sepenuh
hatinya. Sedangkan contoh pad tanggung jawab itu, bagaimana seorang ayah
bekerja keras untuk menafkahi istri dan keluaganya untuk bertahan hidup, contoh
pada perhatian yaitu memperhatikan hal-hal pribadi lainnya itu hendak
berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya. Yang keempat pengenalan,
contohnya dengan begitu kita ingin mengetahui rahasia manusia yang kita tidak
ketahui. Dengan keempat unsur dasar tersebut suatu cinta dapat dibina secara
lebih baik.
Menurut Dr. Sarlito W sardono mengatakan bahwa cinta
memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud
dengan keterikatan disini adalah adanya sebuah perasaan yang memicu hanya ingin
bersama dia, pergi kesana dan kesini bersama dia, ingin membelikan kado
ulangtahun, atau oleh oleh untuk dia. Unsur kedua yaitu keintiman adalah suatu
kedekatan kita dengan dia yang tidak ada jarak lagi, dan sudah mengetahui satu
sama lainnya yang orang lain tidak mengetahui. Unsur ketiga adalah Kemesraan
adalah adanya rasa ingin di kasih dan mengkasih sayangan antara kamu dengan
dia, rasa kangen jika lama dan jauh tidak bertemu, adanya ucapan ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang.
Dan Dr.sarlito W sardono mengatakan bahwa tidak semua
unsur dasar cinta sama kuatnya, adan yang ketertarikannya sangat kuat namun keintiman
atau kemesraannya sangat kurang. Cinta juga dapat diwarnai dengan gejolak
gejolak kemesraan, tetapi untur keintimannya dan ketertarikannya kurang, Cinta
seperti itu dinamakan dengan Cinta Pincang, karena garis unsur-unsur cinta
tidak membuat segitiga sama sisi.
Menurut
Dr.Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya Manajemen Cinta. Cinta adalah
perasaaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai
kekasihnya dengan gairah, lembut dan kasih sayang.
Cinta adalah fitrah manusia yang murni yang tidak dapat
terpisahkan di kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika kita ingin menikmatinya
dengan hormat, mulia, suci dan penuh taqwa maka ia akan mempergunakan cinta itu
untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula.
Dalam
kitab suci Al-quran , Cinta memiliki tingkatan-tingkatan,yaitu: tinggi,
menengah, dan rendah. Tingkatan cinta tersebut sesuai dengan surah at-taubah
ayat 24, yaitu berbunyi:
“Jika
bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan
yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu kwatirkan kerugiaanya, dan rumah-rumah
tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan
rasul dan berjihad pada jalanya, maka tunggulah sampaiallah mendatangkan
keputusannya. Dan allah tidak akan memberikan petunjuka kepada orang-orang yang
fasik.”
Cinta
tingkat tinggi hanyalah kepada Allah, rasullulahdan jihad dijalannya. Cinta
tingkat menengah kepada orangtua,anak, saudara/i, istri/suami dan kerabat.
Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta
keluarga,kerabat, harta dan tempat tinggal.
2. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Ada
beberapa pendapat bahwa etika cinta dan kasih dapat diphami dengan udah
tanpaadanya kaitan agama.tetapi dalam kenyataannya hiup manusia masih
mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan. Karena cinta sangat berkaitan
dengan kehidupan, maka cinta juga harus berpedoman kepada ajaran agama, karena
Agama adalah sebagai tiang atau pondasi dalam menjalankan kehidupan yang
sejahtera.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam
berbagai bentuk.kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang
mencintai orang lain atau istri bahkan anak harta dan Tuhan-Nya. Berbagai
bentuk cinta ini kita bisa dapatkan pada Alquran.
Cinta
Diri
Al-quran
telah mengungkapkan cinta alamiah
manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungannya untuk menuntut segala
sesuatu yang bermanfaat untuk dirinya dan menghindari dari segala sesuatu yang
membahayakan keselamatan dirinya
Mealui ucapan nabi muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui
hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik Bgi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Namun hendaknya, cinta manusia kepada dirinya sendiri
tidaklah terlalu berlebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri
sendiri ini diimbangi dengan cinta kepada orang lain dan cinta berbuat
kebajikan kepada mereka.
Cinta Kepada sesama Manusia
Cinta
kepada sesama Manusia amatlah dibutuhkan dan dipentingkan, maka dari itu cinta
kepada diri sendiri jangan terlalu berlebihan, karna kita juga harus mencintai
sesama manusia, jadi harus seimbang dalam cinta dan kasih dalam kehidupan.
Cinta sesama manusia seperti saling menghormati, saling membantu dalam
kesulitan, saling mendorong kebajikan.
Dalam al-quran juga menyerukan kepada orang-orang beriman
agar saling mencintai seperti mencintai diri sendiri. Dalam seruan itu
sesungguhnya terkandung pengarahan kepada mukmin agartidak berlebih-lebihan
dalam mencintai diri sendiri.
Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya
dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih
sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami dan istri. Ia merupakan faktor
primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
“dan tanda-tanda dari kekuasaanya adalah dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya dan dijadikannnya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang
berpikir. Qs. Ar-rum, 30:21”
Dan cinta seksual ini harus didasarkan oleh
pernikahan,jika tidak maka akan melanggar peraturan dari Tuhan.
Cinta kepada Allah
Cinta
yang paling tinggi tingkatannya, paling suci dan harus diutamakan oleh manusia
adalah Cinta kepada Tuhan yang maha esa. Karena, Tuhan lah maha pencipta
kehidupan langit dan bumi, tanpa ada anugerah darinya kita sebagai umatnya
tidak mungkin ada didunia dan tidak mungkin dapat bertahan hidup jika beliau
tidak menganugerahkan rejeki-rejeki setiap harinya, Tuhan lah cinta yang harus
kita junjung tinggi dalam kehidupan dunia dan akhirat. Cinta kepada Tuhan
dengan menaati segala perintah dan menjauhi segala larangannya, dengan begitu
manusia dapat hidup sejahtera dan damai di dunia maupun diakhirat. Jika kita
mencintai Tuhan, kita juga harus mencintai sesama mahkluk ciptaannya, mencintai
rasul-rasulnya dan mencintai segala kebaikan yang Tuhan telah ciptakan
3. Kasih Sayang
Menurut W.J.S
Poerdarminta kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan
suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari
masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling
percaya, saling pengertian, saling terbuka. Jika salah satu tidak dijalankan
maka kasih sayang antar kedua pihak akan pecah atau retak.karena semuanya
merupakan kesatuan yang bulat.
4. Kemesraan
Kemesraan
adalah perasaan simpati yang akrab. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang
yang mendalam.
Filsuf rusia, salovjef
dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada gadis
secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang
lain”
Yose ortage Gasset mengatakan “dikedlaman sanubarinya
seorang pecinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya.
Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh
ekstensinya.”
Selanjutnya yose mengatakan, bahwa si pencinta tidaklah
kehilangan pribadinya dalam aliran sinergi cinta tersebut.. malahan pribadinya
menjadi diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikianmerupakn pintu bagi seseorang
untuk mengenal dirinya sendiri.
5. Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam
bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhanya tidak dapat
dipisahkan, karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan
yang sebenernya.
Pemujaan adalah wujud manifestasi manusia dalam
Kecintaanya kepada Tuhan yang maha esa. Pemujaan inilah sebagai komunikasi
antara manusia dengan Tuhan-Nya seperti memohon diberikan kesehatan, rejeki,
pengampunan dosa-dosa dll sebagainya.
6.
Belas kasihan
Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara
cinta kepada orangtua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dalam cinta sesama ini
dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya,
kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan
karena penderitaannya. Penderitaan disinimaknanya luas. Mungkin tua, sakit-sakitan,
yatim, yatim piatu, penyakit yang dideritanya dll.
Jadi kata Belas Kasihan disini berarti simpati dengan
nasib atau keadaan yang diderita orang
lain.
a.
Cara-cara menuangkan belas kasihan
Berbagai
macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan
kondisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang
memberikan bentuk perhatian dan lain sebagainya.
7.
Cinta kasih erotis
Cinta
kasih erotis adalah cnta yang kehausan dalam penyatuan yang sempurna, akan
penyatuan dengan seseorang lainnya.pada hakekatnya cinta kasih tersebut
bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta
kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Pertama-tama
cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif
brupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu
terdapat diantara dua orang asing satu
sama lainnya.tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja.
Bilamana orang asing tadi telah menjadi seseorang yang diketahui secara
intim, tak ada lagi rintangan yang harus
diatasi, tidak ada lagi kemesraan tiba-tiba ang harus diperjuangkan
Dalam
cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas yang tidak terdapat pada cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri- ciri sifat ekslusifitas dalam cinta
kasih erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut.
Cinta
kasih erotis itu ekslusivitas hanyalah dalam artian bahwa seseorang dapat
menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain
saja. Cinta kasih erotis mengekslusivitaskan cinta kasih terhadap orang lain
hanyalh dalam segi fusi erotis dan keikutsertaan selengkapnya dengan semua
aspek kehidupan orang-orang lainnya,
tetapi bukan dlam artian cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang
lain.
Dengan
demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kash erotis itu tidak lain dari
pada perbuatan kemauan, kedua-duanya benar, atau lebih tepat jika dikatakan
tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.
Pengalaman
Cinta
dan kasih dalam kehidupan sangatlah kompleks, bukan hanya sekedar cinta kepada
Orang tua kita, namun sesama dan Tuhan sekalipun.
Cinta
dan kasih yang saya dapatkan dari orang tua saya sangatlah besar, kenapa saya
beranggapan besar? Karna hanya merekalah di dunia ini yang mau berkorban, mau
capek, mau mengerti apa yang kita butuhkan dimasa sekarang dan dimasa yang akan
datang. Tidak ada selain mereka didunia ini yang mau berkorban demi kehidupan
saya.
Terlebih
saya adalah anak paling kecil di keluarga, sangat amat dapat dirasakan betapa
cinta dan kasih orang tua saya dalam merawat dan mendidik saya. Kadang saya
berpikir, bagaimana menukar semua yang telah mereka berikan kepada saya? Dengan
beajar dan mendapat nilai baik disekolah pun tidak sangat amat cukup, meskipun
mereka bangga dan tersenyum lebar.
Cinta
dan kasih mereka ke saya, mungkin lebih dari cinta mereka kepada dirinya
sendiri, karena mereka saya mengerti apa itu pengorbanan, saling mengerti,
memberi perhatian, kuat, dan mengerti bagaimana membalas kasih sayang terhadap
sesama.
Tidak
dapat saya pikirkan bagaimana jika saya kehilangan mereka, bahwasanya mereka
adalah unsur yang membangun kehidupan saya, merekalah tujua utama mengapa saya
bertahan dan selalu berusaha untuk hidup, dan saya pun mengerti bahwa pada
akhirnya kita akan dikembalikan lagi kepada Tuhan sebagai pencipta mereka dan
dunia ini.
Ibu
adalah wanita yang paling kuat dan tegar dalam menjalani kehidupannya, harus
menguras banyak tenaga untuk merawat saya, ayah saya, dan keluarga serta
merawat rumah. Mungkin dalam doany selalu menyebut namaku, agar kelak sukses
dan dapat meninggikan derajat dan martabat keluarga saya, yang terkadang saya
sebagai manusiawi sering membantah, bahkan membuatnya kecewa. Seringkali
dikarenakan kita beda generasi yang
membuat cara pandang
kita berbeda dalam menyikapi sesuatu. Cekcok yang tiada artinya dan pentingnya,
serta terpaut umur dan pendidikan yang membuat kita sama sama kekeuh dalam
berprinsip yang beda. Namun, dalam sanubari saya ibulah yang membuat aku
seperti ini sekarang, yang membuat saya mengerti arti kuat dalam keadaan lelah
dan sakit. Saat engkau mengeluh disitulah retak hati saya karena belum
membahagikan nya.
Ayah pun orang paling berjasa, dan laki-laki didunia yang
tak pernah mengecewakan saya, mungkin Tuhan menciptakan seorang ayah, agar
perempuan tahu bahwa ada laki-laki yang sangat mencintainya dan tidak ingin
membuatnya menangis, karena beliau saya bisa bersekolah sampai perguruan
tinggi, berkat keringat yang telah ia keluarkan. Dirimu memang tak sempurna,
namun dirimulah yang menyempurnakan kasih dan cinta dalam hidupku, selalu
memperjuangkan dan selalu aku lah sebagai prioritas pertamanya. Pintanya hanya
satu, jadilah anak yang rajin belajar dan mendapat nilai bagus, andai saya bisa
menjawab “ pak, begitu simpelkah permintaanmu? Hingga keinginan dalam hatimu
tidak kau sampaikan, agar takut menjadi beban dalam hidupku?” ya Tuhan...
terimakasih engkau telah menciptakannya untukku dan berilah aku kemudahan dalam
belajar dan bekerja, agar kelak dapat memenuhi semua yang ia inginkan yang
hingga sampai saat ini saya pun tak tau,
apa yang dia inginkan, selain saya sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar