BAB I. MANUSIA DENGAN PENDERITAAN
Jika minggu lalu kita membahas
tentang Manusia dan Kasih sayang, kali ini kita akan membahas tentang Manusia
dan Penderitaan. Karena dalam kehidupan bukan hanya merasakan kasih sayang
saja, terkadang kasih sayang juga menmbulkan penderitaan, kecuali cinta dan
kasih kepada tuhan, insha Allah tdak akan menimbulkan penderitaan, justru
kebahagoian yang tiada tara. Biasanya cinta dan kasih kepada seseorang akan
timbul sebuah penderitaan jika unsur-unsur yang membangun kasih dan sayangnya
tidak seimbang. Penderitaan juga bukan dari itu, kadang timbul dari tingkah
laku kita, dan penderitaan adalah akibat dari sebab yang kita lakukan. Jadi bisa
kita simpulkan penderitaan adalah akibat dari sebab tingkah laku, perilaku atau
apapun yang kita lakukan.
A. PENDERITAAN
Menurut bahasa sansekerta
penderitaan yaitu Drha yang artinya menahan atau menanggung. Jadi derita adalah
menanggung atau merasakan hal yang tidak menyenangkan. Tingkat penderitaan itu
berbeda-beda tergantung dari individu masing-masing, ada yang merasa hal
penderitaan tapi menurut individu lain merasa bahwa itu bukan sebuah
penderitaan.
Setiap manusia pasti merasakan
penderitaan, karena penderitaan ada yang beranggapan sebuah sumber kebangkitan
untuk mencapai kebahagiaan, atau kebahagian yang tertunda. Tuhan memberikan
kebahagiaan dan kesenangan, Tuhan pun juga memberikan penderitaan atau
kesedihan kepada umatnya, untuk membuat umatnya tegar dan belajar dari sebuah
kesalahan/kesedihan, agar hidup mereka lebih bermakna dengan adanya
penderitaan.
Tapi tidak semua umatnya sadar bahwa
penderitaan, kesedihan, kesengsaraan adalah sebuah ujian dari Tuhan untuk
mengetes mereka betapa kuat imannya, betapa tegar hatinya dan betapa sabar
dirinya.
Tuhan juga sudah memperingatkan
kepada manusia lewat Alquran bahwa akan ada pederitaan yang akan dialami
manusia, namun tidk banyak manusia yang tidak menyadari atas peringatan Tuhan.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya penderitaan
sesuai dengan lika liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapinya?
Mungkin untuk penderitaan fisik, manusia dapat mendapatkan perawatan medis,
jika penderitaan psikis tergantung dari masing-masing orang dalam menangani
penderitaan tersebut. Tetapi yang perlu kita ingat bahwa Penderitaan adalah
sebuah resiko dari proses kehidupan.
B. SIKSAAN
Siksaa terbagi menjadi dua, yaitu
siksaan badan atau jasmani, dan siksaan rohani atau batin. Akibat dari siksaan
menimbulkan penderitaan. Siksaan Badan atau jasmani contohnya seperti sikasaan,
akibat dari penganiyayaan, pemerkosaan, pencabulan dan lain sebagainya.
Biasanya siksaan jasmani diakibatkan dari sebuah tindakan keras/tindakan
paksaan. Sedangkan siksaan rohani atau batin contohnya seperti akibat dari
bullying, kebimbangan, kesepian dan ketakutan, jadi siksaan batin atau rohani ini
lebih siksaan yang tidak tampak tapi dapat dirasakan dan dipikirkan saja.
Kebimbangan adalah perasaan yang
tidak karuan untuk memilih antara satu dengan yang lain. Contoh bimbang dalam
memilih pekerjaan yang dari pilihan tersebut ada faktor-faktor yang membuat
bimbang untuk memilih yang mana diantara dua tersebut, dengan begitu manusia
merasa tersiksa atas pilihan yang dihadapannya.
Kesepian adalah perasaan dimana
merasa sepi walaupun mereka sedang di situasi ramai, karena sepi disini bukan
sebuah suasana, namun kesepian hati/ hati yang kosong. Oleh karena itu manusia
perlu kawan untuk berkomunikasi agar dapat menceritakan apa yang dia rasakan,
apa yang sedang ia alami, kawan duka maupun kawan suka perlu dimiliki oleh
manusia, yang pada hakekatnya manusia perlu pendamping untuk menjadi tempat
suka, duka dll setelah kepada Tuhannya.
Ketakutan adalah perasaan takut
yang dibesar besarkan atau bisa disebut dengan Phobia, ada phobia ringan
seperti takut oleh tikus, kucing, serangga atau binatang lainnya. Tapi ada juga
phobia berat yang menimbulkan penderitaan bagi si penakut tersebut.
C. KEKALUTAN MENTAL
Biasanya dalam psikolog
menyebutkan kekalutan mental yaitu gangguan jiwa. Akibat dari siksaan atau
penderitaan yang tidak bisa di tahan atau di hadapi oleh seseorang alam
menyelesaikannya.
Adapun gejala-gejala awal bagi
orang yang mengalami kekalutan jiwa/ gangguan jiwa, antra lain:
1. Nampak jasmani yang sering
pusing, sesak napas, demam, nyeri, pada lambung.
2. Nampak pada kejiawaannya yang
selalu cemas, apatis, ketakutan, patah hati, cemburu dan mudah marah.
Tahapan – tahapan gangguan
kejiwaan:
a. Gangguan kejiwaan nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik rohani maupun jasmani.
b.
Usaha
mempertahankan diri dengan cara negatif, seperti lari dari masalah. Dalam manusia
wajar/normal seharusnya jika ada masalah akan di pecahkan atau di hadapinya,
namun untuk orang yang gangguan jiwa justru lari atau mundur dari persoalan.
c. Kekalutan adalah titik patah dan
yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab – sebab timbulnya kekalutan
mnetal/ ganggan mental, antara lain:
a. Kepribadian yang lemah
b.
Terjadinya
konflik sosial budaya
c. Cara pematangan batin
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti akan
mengalami penderitaan. Karena penderitaan adalah sebuah kodrati, jadi manusia
akan mengalaminya dan tergantung pada manusia itu sendiri, dapat mengurangi
penderitaan atau akan mengalami penderitaan itu sama sekali. Karena mausia
mahkluk berbudaya, maka dengan budayanya menusia dapat mengatasi pendertiaan
atau masalah dalam kehidupannya.
Maksud dari penderitaa adalah
kodrat manusia merupakan bahwa sudah konsekuensinya manusia akan mendapatkan
penderitaan dalam proses hidupnya. Bukan hanya menerima kebahagiaan, manusia
juga harus menerima bahwa hidup juga akan merasakan sebuah penderitaan.
Namun, penderitaan bukanlah
perasaan yang selamanya, tergantung pada manusia tersebut akan melawan
penderitaan itu atau tidak. Perlawanan sikap manusia terhadap penderitaany
inilah yang disebut perjuangan. Perjuangan manusia dalam menghadapi penderitaanya
biasanya dengan meminta bantuan dan doa kepada Tuhan, meminta ampun kepada
Tuhan agar disudahkannya penderitaannya atau diberi jalan untuk memecahkan
masalah/penderitaanya.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN
SENIMAN.
Dalam zaman yang modern seperti
sekarang sebuah penderitaan lebih luas dan lebih besar adanya. Penderitaan
bukan lagi hanya orang sekitar yang mengetahui namun, orang jauh pun bisa
merasakan dan melihat penderitaan orang lain yang jauh, itu semua karena adanya
media massa.
Penderitaan pada masa sekarang
ini lebih besar karena berkembangnya sebuah teknologi, penderitaan menjadi
lebih kompleks dan rumit untuk dipecahkan contohnya saja persoalan limbah
pabrik yang membuat perairan keruh, dan mematikan persawahan dan menimbulkan
bau busuk pada lingkungan, namn bila tidak didirikan pabrik, bagaimana manusia
bertahan hidup? Bagaimana manusia mendapatkan salary? Dan manusia juga bingung
bagaimana mengatasi limbah pabrik yang tidak dapat didaur ulang. Bukan hanya
persoalan limbah pabrik tp masih banyak lainnya contohnya seperti jatuhnya
pesawat ada air sampai sekarang tidak diketahui keberadaanya, tenggelamnya
kapar handerwick dan titanic, terbakarnya pesawat, bom atom hirosima dan
nagasaki dan lain sebagainya.
Media massa inilah sebagai
penyalur atau memberitahu kepada masyarakat penderitaan-penderitaan yang
terjadi, agar menghimbau masyarakat untuk waspada dan mengantisipasi sebuah
peristiwa/ penderitaan. Dan juga untuk meminta uluran bantuan kepada masyarakat
lain yang tidak terkena masalah/penderitaan agar mengetahui bagaimana rasa
penderitaan orang lain rasakan. Pada hakekatnya manusia bernaluri dan
berperasaan, maka banyak dai mereka membantu jasa, materi dan lain2 untuk
korban penderitaan/kecelakaan.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Kita dapat mengelompokan secara
sederhana sebab-sebab yang menimbulkan penderitaan sebagai berikut:
i.
Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang
timbul karena perbuatan buruk manusia biasanya dapat terjadi pada hubungan
manusia dengan manusia, manusia dengan hubungan alam dan lingkungan. Biasanya
hal buruk yang dilakukan oleh manusia disebut dengan nasib. Namun manusia dapat
memperbaikinya dan mengubahnya, bedanya dengan Takdir adalah sesuatu yang di
takdirkan oleh Tuhan.
Penderitaan yang
timbul karena perbuatan manusia adalah pemerkosaan , penganiyayan, penculikan,
dan lain lain. Sedangkan penderitaan yang timbul karena ulah manusia terhadap
lingkungannya yaitu seperti banjir, longsor, kebakaran hutan, dll.
ii.
Penderitaan
yang timbul karena siksaa/azab Tuhan.
Penderitaan manusia juga dapat
terjadi penyakit atau azab Tuhan. Hal ini dapat diatasi manusia dengan cara
Optimisme, memohon ampun kepada Tuhan, tawakal dan bersabar.
G. PENGARUH PENDERITAAN
Pengaruh penderitaan
yang dirasakan manusia dalam mengatasinya dapat berpengaruh Positif, mungkin
juga bisa berpengaruh negatif, tergantung dari individu menyikapinya. Jika
individu menyikapinya dengan negatif, atau berpengaruh negatif pada pihak si
individu tersebut, maka mereka akan merasakan kekecewaan, penyesalan, putus
asa, bunuh diri, dan lain sebagainya.
Jika individu
tersebut justru dalam mengatasi masalahnya berpengaruh Positif, maka mereka
akan menganggap bahwa hidup adalah bukan soal pendritaan, tapi bagaimana keluar
dari sebuah penderitaan. Hidup itu butuh perjuangan, bukan soal pantas tidaknya
memperjuangkan atau diperjuangkan. Biasanya mereka yang positif, selalu
berusaha keras untuk mencari cara bagaimana melawan atau menghadapi masalah
tersebut.
BAB
II PENGALAMAN PENULIS
Munafik bila saya mengaku bahwa saya
tidak pernah merasakan penderitaan, bodoh bila saya tidak pernah mengalami
masalah, buta bila saya mengaku bahwa saya tidak pernah melihat akan masalah di
kehidupan saya. Saya percaya semua di dunia ini memiliki masalah, mulai dari
masalah kecil sampai besaar, dari masalah individu sampai masalah keluarga.
Yang membedakannya hanya dari sikap diri masing-masing dalam menghadapi
masalah/penderitaan.
Tapi menurut saya, penderitaan itu
justru sebuah proses dimana agar kita dapat belajar tentang hidup, belajar
tentang oranglain, belajar tentang diri kita sendiri. Dengan penderitaan yang
kita alami, kita mendapatkan pengalaman yang bisa kita petik hidayah atau
maknanya. Masalah dalam kehidupan pun banyak ragamnya, dan dalam mengatasinya
pun banyak caranya.
Saya pernah mengalami hal yang
menurut saya pribadi itu penderitaan, tak perlu saya sebutkan karna terlalu
intim dalam keluarga saya. Intinya yang saya rasakan bahwa hidup tak adil,
bahwa hidup tak seindah dulu saat saya tak mengerti apa-apa, tapi dengan begitu
saya mengerti bahwa hidup memang tak ada yang sempurna, justru dengan cacad-
cacad itu kita belajar bagaimana mempercantik, memperhalus, memperlurus hidup
kita.
Penderitaan individu saya mungkin
seperti membagi waktu antara belajar, berbisnis dan istirahat. Itu menurut saya
penderitaan yang tak kunjung ada penyelesaiannya. Saya terus menyoba untuk atur
waktu antara ketiga kegiatan tersebut, tapi sering kali gagal. Maka dari itu
saya selalu ingin dan haruuus mencoba lebih keras untuk membagi waktu antara
ketiga tersebut.
Penderitaan juga menurut saya ketika
kita tidak dapat atau belum dapat membahagiakan kedua orangtua saya, penghaslan
yang masih minim walau belum saatnya saya bekerja, namun saya tidak tahu sampai
kapan kedua orangtua saya hidup dan menemani hidup saya? Saya tidak ingin
menyesal, saya tidak ingin sesuatu terburuk terjadi sebelum saya sukses dan
membahagiakan mereka.
Mereka memang hal yang paling
penting dan alasan terkuat saya bertahan hidup dan memperjuagnkan hidup,
penderitaan mereka mungkin lebih besar dari pada penderitaan saya yang baru
saya alami. Maka dari itu saya ingin menetralisasikan masalah atau penderitaan
yang mereka sedang bebankan.
Daftar
Pustaka
www.e-book.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar