Manusia dan
kebudayaan adalah dua hal yang sangat erat hubungannya yang saling terkait
antara satu dengan yang lain. Dengan begitu kita bisa lihat suatu kebudayaan
sangat penting keberadaannya di ruang lingkup hidup manusia, tanpa adanya
kebudayaan tidak ada ciri khas berbeda-beda dari manusia dan pastilah sangat
monoton.
Dan kita
sebagai manusia pun harus mengetahui dan menerima kebudayaan-kebudayaan di
Indonesia yang sangat amat beragam, oleh karena itu IBD sangatlah penting
dipelajari untuk kita sebagai mahasiswa, agar lebih memiliki wawasan luas
terkait kebudayaan.
A. MANUSIA
Pengertian
Manusia sangatlah beragam menurut pandangan dari banyaknya segi. Dari segi
sosial, Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi) artinya manusia membutuhkan satu
sama lain, mahkluk yang ingin mempunyai kekuasaan (Politik), mahluk yang
berbudaya, yang sering disebut Homo- humanus (Filsafat).
Dari
definisi tersebut, kita bisa melihat bahwa manusia mempunyai banyak
kepentingan. Dengan berdasarkan definisi diatas tentu kita akan sangsi
“siapakan manusia itu sebenernya?” oleh karena itu, kita akan mencoba menerangkan
siapa manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangun manusia.
Ada 2 pandang unsur-unsur yang
membangun Manusia, yaitu
1)
Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling
terkait, yaitu:
a)
Jasad, yaitu: Badan kasar Manusian yang nampak pada
luarnya, dapat di foto dan diraba dan menempati rusng dan waktu.
b)
Hayat, yaitu: mengandung unsur hidup, yang ditandai
dengan gerak.
c)
Roh, yaitu: Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang
bekerja secara spritual dan memahami kebenaran.
d)
Nafs, pengakuan diri atau keakuan, yaitu: kesadaran
tentang diri sendiri.
2)
Manusia sebagai
satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu:
a)
Id / naluri, merupakan kepribadian yang sangat
primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan energi psikis yang menunjukan
ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, mencari makan,
mempertahankan hidup,dll. id tidak berhubungan dengan lingkuangan luar diri,
tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya sebagai
mediator antara insting id dengan dunia luar.
Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingual libinal yang
harus dipenuhi baik secara langsung menurut pengalaman seksual, atau tidak langsung
melalui mimpi atau khayalan. Hal itu dimaksudkan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah
b)
Ego, seringkali disebut dengan “kepribadian” karena
perananya dalam menghubungkan energi id kedalam saluran sosial yang dapat
dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego tumbuh pada umur satu sampai dua
tahun, pada saat anak anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego
diatur dengan prinsip realitas, ego sadar akan tuntutan lingkungan luar, dan
mengatur tingkah laku sehingga dorongan instingual id dapat dipuaskan dengan
cara yang dapat diterima. Jadi kita bisa simpulkan, Ego merupakan
suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang menghasilkan penilaian positif atau
negative terhadap sesuatu atau peristiwa tertentu bersifat subjektif.
c)
Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling
akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahu. Dibandingkan dengan id dan ego,
yang berkembang secara internal individu, superego terbentuk dari lingkungan
luar/ eksternal.
Biasanya superego terbentuk dari proses penerimaan ego dari setiap
agen/individu yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar, biasanya
merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orangtua, mau aspek negatif maupun
positif.
Superego dan id berada dalam konflik langsung, dan ego sebagai mediator.
Jadi superego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu megnhasilkan
kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi
B. HAKEKAT MANUSIA
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat
dilihat, diraba, dirasa, dan wujudnya konkrit/nyata namun, tidak abadi. Dapat
rusak dan hancur, saat manusia meninggal, tubuh pun hancur dan rusak. Sedangkan
Jiwa, materi yang tidak dapat dilihat, diraba dan wujudnya abstrak, namun
bersifat abadi. Saat manusia meninggal, roh/jiwa pun lepas dari tubuh dan
kembali kepada Tuhan dan jiwa tidak mengalami kehancuran.
Jiwa adalah roh yang ada didalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber
kehidupan.
Oleh karena itu, jiwa dan tubuh pun saling menunjang dalam kehidupan, tanpa
adanya jiwa tubuh pun mati, jiwa/roh tanpa adanya tubuh tidak mugkin hidup.maka
mereka disebut dengan sebagai satu kesatuan yang utuh.
b. Mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika
dibandingkan dengan mahkluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia di
ciptakan oleh maha pencipta dengan Akal,perasaan dan kehendak yang ada di dalam
jiwa manusia. Dengan begitu derajat manusia lebih tinggi dari mahkluk lain yang
diciptakan oleh Tuhan. Karena, dengan akal manusia dapat berpikir mana hal baik
dan hal buruk, dapat berwawasan dan sampai mengembangkan teknologi seperti
sekarang, memiliki perasaan kemanusiaan untuk saling sayang/kasih oleh sesama
manusia maupun makhluk hidup lainnya.
c. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang
budayawi
Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi
anatomi,fisiologi, Faal, biokimia,psikobiologi,patologi, genetika dll.. sebagai
makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi segi: kemasyarakatan,
kekerabatan, psikologi sosial,kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa dan
lain-lain.
d. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan
(ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
Hidup
manusia memiliki 3 taraf, aitu estesis,etis dan religius. Dengan kehidupan
estesis, manusia mampu menangkap dunia sekitar sebagai dunia yang mengagumkan
dan mengungkapkan kembali dengan melukis, tarian, dan nyanyian. Dengan etis, manusia
meningkatka hidup estetis kedalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk
keputusan bebas dan bertanggungjawab. Dengan kehidupan Religius, manusia
menghayati pertemuanya dengan Tuhan.
Dengan
begitu, kita dapat menilai martabat dan kualitasnya dari peran manusia terhadap
lingkungannya (ekologi). Semakin manusia dapat mendekatkan diri terhadap
ingkungan dan Maha Pencipta, semakin besar kualitas dan martabat manusia, dan
sebaliknya.
C. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan menurut 2 orang antropolog terkemuka yaitu Melville
J. Herkovist dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
pendapat bahwa Cultural Determinism
berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh
kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Kebudayaan jika dikaji dari bahasa sansekerta berasal
dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam Bahasa latin, kebudayaan
berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara
umum dapaat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi
(pikiran) manusia dengna tujuan mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat
diartikan sebagai segala usaha manusia untuk dapat melangsunkan dan
mempertahankan kehidupan di lingkungannya.
Seseorang antropolog yaitu E.B Tylor mendefenisikan Kebudayaan sebagai berikut:
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan
lainnya serta kebiasaan- kebiasaan suatu anggota masyarakat.
Selo
Sumarjan dan soelaeman soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir
Alisyahbana mengatakan
bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir,
Koentjaraningrat
mengatakan bahwa kebudayaan antara lain
berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harusdibiasakannya dengna
belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L Krober
dan C.kluckhon mengatakan bahwa Kebudayaan adalah manifestasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A. Van
peursen mengatakan bahwa kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap
orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang , berlainan dengan hewan
hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu
mengubah alam.
Kroeber and
Klukhon mendefinisikan kebudayaan : kebudayaan terdiri atas berbagai pola,
bertingkah laku mantap,pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama
diturunkan simbol-simbol yang menyusun pencapaian secara tersendiri dari kelompok – kelompok manusia,
termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan
terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham dan terutama keterikatan terhadap
nilai nilai.
Kita dapat simpulkan bahwa Kebudayaan adalah aspek
dimana kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan suatu kelompok masyarakat dalam
mempertahankan kehidupan/tradisi/adat istiadat kelompok mereka.
D. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur
kebudayaan kebudayaan disini adalah makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur
yang terdapat didalamnya. Kebudayaan setiap bangsa atau maasyarakat terdiri
dari mulai unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian
dari suatu pembulatan yang bersifat sebagai kesatuan.
Menurut
Melville J. Herkovits mengatakan bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan,
yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik.
Menurut
Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari Sistem
Norma, Organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan,
dan organisasi kekuatan.
Menurut
C.Klukhon mengatakan bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu :
1.
Sistem Religi
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan
3.
Sistem pengetahuan
4.
Sistem Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5.
Sistem Teknologi dan peralatan
6.
Bahasa
7.
Kesenian
Sebagai
mahasiswa kita perlu tahu unsur-unsur kebudayaan, agar dapat melestarikan
kebudayaan daerah, bahkan kebudayaan negara kita. Bukan, sibuk mengulik
kebudayaan luar negeri/ asing. Berbanggalah dengan kebudayaan yang kita miliki,
sebelum kebudayaan kita di contek/ diambil alih oleh orang atau anggota lain.
E. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi
tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1.Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
3.Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
F. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut
C.Kluckhon dalam karyanya Variantions in Value Orientation Sistem nilai budaya
di dunia, secara Universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,
yaitu:
1.
Hakekat Hidup Manusia
Hakekat hidup manusia berbeda-beda secara ekstern. Ada yang berusaha
memadamkan hidup, ada pula yang mengisi kehidupan dengan berbuat baik,
Intinya setiap kelompok, atau individual manusia memiliki hakekat hidup
yang berbeda-beda.
2.
Hakekat Karya Manusia
Dalam membuat sebuah suatu karya, manusia pun memiliki hakekatnya yang
berbeda-beda, ada yang bertujuan untuk mencari laba, ada yang untuk dinikmati
saja, ada yang hanya untuk sebuah kebanggaan sendiri saja.
3.
Hakekat Waktu Manusia
Hakekat waktu untuk setiap budaya pun berbeda-beda, ada yang berpandangan
dari masa lampau, ada pula yang berpandangan pada masa kini atau masa yang akan
datang.
4.
Hakekat Alam Manusia
Ada yang berpandangan bahwa manusia harus mengeksploitasi alam, atau
menggunakan alam semaksimal mungkin, namun ada yang berhakekat bahwa manusia
dengan alam haruslah harmonis.
5.
Hakekat Hubungan Manusia
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan antara manusia dengan manusia,
secara horizontal maupun secara vertikal. Ada pula yang berpandangan
individualistis.
G. PERUBAHAAN KEBUDAYAAN
Tidak ada
kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak
kebudayaan sebenarnya gerak kegiatan manusia yang hidup dalam kemasyarakatan
tadi. Gerak manusia terjadi karena ia mengadakan hubungan-hubungan manusia
lainya. Artinya, karena terjadi hubungan antara kelompok manusia didalamnya.
Terjadinya
gerak/ perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1.
Sebab- sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahaan
jumlah dan komposisi penduduk.
2.
Sebab- sebab perubahan lingkungan alam dan fisik
tempat mereka hidup.
Selain 2 hal diatas, perubahan
kebudayaan dikarenakan teknologi atau zaman yang semakin berkembang dengan
pesat, maka ada suatu kebiasaan yang diganti peran pentingnya, menjadikan
kebiasaan yang lama pun menjadi pudar. Selain itu, perubahan sosiak, yaitu
perubahaan yang memengaruhi sebuah sistem sosialnya, seperti politik dan
kekuasaan, persebaran penduduk, sistem status, hubungan-hubungan didalam
keluarga.
Perubahaan
Kebudayaan ialah perubahaan yang terjadi
dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah
warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain
aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan,
juga teknologi, selera, rasa keindahan dan bahasa.
H. KAITAN MANUSIA & KEBUDAYAAN
Secara
sederhana Kaitan antara manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai
orang/subjek yang perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang
dilakukan oleh manusia.
Meskipun manusia dan kebudayaan
adalah hal yang sangat berbeda, namun kedua hal ini adalah satu kesatuan.
Manusia yang membuat suatu kebudayaan, dan kebudayaan yang mengatur kehidupan
manusia agar sesai denganya.
Dari sisi lain, hubungan antara
manusia dan kebudayaan ini dapat di pandang setara dengan hubungan antara
manusia dengan masyarakat dinyakatakan sebagai dialektis, maksudnya saling
bersangkutan sama lainnya.
Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap,
yaitu:
1.
Eksternalisasi yaitu proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2.
Obyektivasi yaitu proses dimana masyarakat menjadi
realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia.
3.
Internalisasi yaitu proses dimana manusia di sergap
kembali oleh manusia.maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya
sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan
yang dibentuk oleh manusia.
Jadi, Hubungan manusia dengan
kebudayaan adalah satu kesatuan yang saling berperan. Tanpa adanya kebudayaan,
manusia tidak memiliki sudut pandang berbeda, terciptanya norma-norma,
aturan-aturan untuk membatasi dalam kehidupan manusia. Dan tanpa adanya manusia
pun, kebudayaan tidak akan terciptakan.
Mereka dua hal yang tercipta saling
berkaitan dan saling berperan satu sama lainnya.
KEBUDAYAAN PENULIS
Kebudayaan
saya bise dibilang banyak macamnye, dikarenakan orangtua saya pun dari dua
suku, bapak saya dari betawie, dan mama saya dari sunda.
Jelas pasti, kebudayaan bapak dan
mama saya berbeda, contoh aja, kayak kebudayaan menikah orang betawie dengan
orang sunda sangat berbeda, kalo betawie dalam sserahan sangat lah komplit
apalagi khusus untuk pria betawie, seserahan bakal banyak bener, makanya ada
celetukan orang-orang kayak gini “enak lo dapetin orang betawi, dibawain apa
aja lo?” seperti itu. Emang bener sih, yg saya liat dari keluarga jika ada
pesta pernikahan atau lamaran banyak sekali persiapannya, terlebih ada rebana
yang mengiringi lamaran kerumah sang perempuan.
Untuk kebudayaan sunda sih, saya
tidak terlalu tau, karna memng hidup di jakarta dan jarang ke kampung halaman
mama saya. Mungkin yang saya liat itu dari foto bibi saya yang sebelum menikah
itu, ada beberapa ritual sebelum menikah, seperti dimandiin gitu pake air
kembang, terus cuci kaki kakek dan nenek saya. Untuk seserahannya mungkin
enggak kayakbetawie yang bawaannya banyak bener.
Selain itu, kayak budaya bicara
antara orang betawi itu agak dibilang kasar ya, karna suara yang besar dan
bahasa yang kasar, sedangkan sunda dalam segi bicara sangat ayu, dan alus dalam
bicara, murah senyum dan terkenal orang-orang putih,bersih dan religius, sangat
menghormati orang-orang disekitar, jadi dalam keluarga saya mungkin lebih ke
betawie ya, meskipun mama saya sunda, tapi karena hidup lama di jakarta,
logatnya pun sekarang seperti betawi, suara besar. Tapi, meskipun bapak saya
orang betawi, dia berbahasa yang alus dan tidak kasar, dan gak pernah ngomong
kasar di depan anaknya,
Dalam betawie dan sunda pun punya
kesamaan dalam menyambut kelahiran bayi, kalo betawie itu biasanya dirayakan
dengan membuat acara nasi merah dan nasi putih untuk penamaan bayi, sama sunda
pun begitu, mungkin yang membedakan itu kalo betawi biasanya si orang yg dateng
kerumah untuk ikut serta akan dibawakan seserahan/sembako. Mungkin kalo sunda
itu makan bersama di rumah yg membua acara. Sebenernya soal ini tergantung
budget yang orang itu buat.
Dalam khitanan pun betawie biasanya
diarak keliling kampung dan membuat acara hajatan yang kecil-kecilan. Untuk sunda
mungkin sama ya, karena masih dalam satu pulau jawa.
Kebudayaan betawie seperti merayakan
suatu arak/ parade biasanya menggunakan ondel-onde sebagai pusat pertunjukan
untuk memberi ciri khas bahwa ini adalah ciri khas betawie, untuk sunda
biasanya kebudayaan wayang golek sebagai pusat pertunjukan dalam suatu acara.
Kebudayaan dalam agama pun betawi
dan sunda mayoritas menganut agama islam, ada yang diluar islam, namu hanya
sedikit sekali. Kebudayaan betawie dalam bidang kesenian ada gambang keromong,
ondel-ondel,rebana, tanjidor, keroncong dan lenong.
Sedangkan untuk kebudayaan dalam
bisang kesenian sunda pun banyak sekali, karena yang saya lihat sunda sangatlah
kreatif, seperti wayang golek, angklung,singsingaan, jaipong,tarian ketuk tilu,
kendang, suling, kacapi, goong,calung dan masih banyak lagi.
Memiliki banyak budya seperti
betawie dan sunda sangatlah senang, karena memiliki banyak beragam perbedaan
dan dijadikan satu dalam keluarga, banyak pengalaman orangtua saya yang
berbeda-beda dan banyak sekali perbedaan dan persamaan.
Kebudayaan lainnya seperti saat
hamil 4 bulan biasanya dianggap bahwa roh bayi pun sudah ada atau sudah di tiup
kan roh, biasanya kebudayaan betawi dan sunda merayakannya dengan disebut 4 bulanan,
biasanya di rayakan dengan doa-doa, bedanya untuk kebudayaan betawi itu membuat
rujakan, bedanya rujakan ini, yang membuat rujak ini adalah sang calon ibu. Katanya
kalo rujaknya pedas pertanda anaknya cowok, dan kalo rujaknya manis itu
pertanda anak perempuanlah sedang dikandung oleh calon ibu. Begitupun saat
kandungan sudah berumur 7 bulan, biasanya juga diadakan hajat kecil-kecilan. Saya
tidak terlalu percaya sih dengan mitos bahwa rujak pedas berati anak cowok,
kalo manis maka anak perempuan, tapi saya tetep harus menghargai kebudayaan ya
memang sudah terlahir udah lama ini.
Tapi, semakin kesini sih kebudayaan
tergantung dari setiap individu orang, ada yang enggak pake kebudayaannya,
lebih ke modern zaman sekarang. Ada yang justru pake banyak kebudayaan beberapa
budaya dari suku keluarganya/ calon pasangannya.
Sebenernya ini harus pake bahasa
kebudayaan saya, yaitu betawie (saya ikut bapak saya) Cuma saya agak ngerasa
kasar kalo pake bahasa betawie, jadi semi betawi aje yee..hahaha
DAFTAR PUSTAKA
1. MP. Suyadi, Drs; Ilmu budaya Dasar; Modul UT; PT.Karunika,
Jakarta, 1990
2. .Muhammad Kadir SH, Ilmu budaya Dasar; Fajar Agung,Jakarta,
1990.
3. Konsorsium Antar Bidang; Ilmu
Budaya Dasar, Dept. P&K, 1982.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar