Kamis, 27 November 2014

Pengusaha Sukses di Indonesia

Istri pendidik Prof. Dr. H.A.R Tilaar, ibu dari empat orang anak Bryan Emil Tilaar, Pinkan Tilaar, Wulan Tilaar, Kilala Tilaar dan nenek dari beberapa orang cucu, ini menyempatkan diri mengambil kuliah kecantikan dan lulus dari Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS, saat mengikuti suami tugas belajar. Dia telah membuat kecantikan dan keayuan Lihat Daftar Tokoh Perempuan wanita Indonesia selalu terpelihara. Lulusan Jurusan Sejarah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta tahun 1963, ini resmi mendirikan badan usaha pada tahun 1971.

Peraih gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang "Fashion and Artistry" dari World University Tuscon, Arizona, AS tahun 1984, ini memulai operasi bisnisnya dari titik nol. Bermula di garasi rumah ayahnya Yakob Handana, terletak di Jalan Kusuma Atmaja No. 45 Menteng, Jakarta Pusat. Martha, yang semasa kecilnya dikenal sebagai gadis tomboy dan 'elek' mendirikan sebuah salon kecantikan sederhana "Martha Salon", persis pada 3 Januari 1970, di sebuah ruangan berukuran 6 x 4 meter. Di sini ia sekaligus membuat pula produk-produk kecantikan dari bahan alam.

Titik-picu 1987


Cerita lebih lanjut mengenai keberhasilan Chairman, Chief Executive Officer, dan Pendiri Martha Tilaar Group
Martha Tilaar menjadi Lihat Daftar Tokoh Pengusaha
pengusaha papan atas, yang tetap komit mencintai produk dalam negeri demi membangun kemandirian bangsa khususnya di bidang jamu dan kosmetika, memulai titik-picu yang sesungguhnya pada tahun 1987. Ketika itu secara cerdik dan unik ia mempopulerkan "Senja di Sriwedari" sebagai trend tata rias baru, sebuah ide yang diilhami oleh kekayaan alam dan budaya Indonesia.

Sejak itulah Chairman, Chief Executive Officer, dan Pendiri Martha Tilaar Group
Martha Tilaar selalu mempersuntingkan nama tempat dan unsur budaya suatu daerah, yang lalu dipadukan dengan trend busana daerah, ke setiap produk Sariayu Chairman, Chief Executive Officer, dan Pendiri Martha Tilaar Group
Martha Tilaar. Sariayu berhasil tampil sebagai trendsetter tata rias wajah wanita Indonesia. Martha Tilaar memang sangat menghargai produk dalam negeri, seperti busana misalnya. Buktinya, saban hari ia selalu lekat dengan busana buatan dalam negeri. Ia kerap menggunakan kebaya, atau berbagai busana daerah Indonesia.

Pemerhati tata rias sangatlah paham benar akan apa yang disebut dengan konsep Gaya Warna Disainer (1998) sebuah tata rias yang mengambil unsur budaya Jawa Barat dan Kalimantan, Sumatera Bergaya (1989) dari Sumatera, Puri Prameswari (1990) mengambil dari etnik Cirebon dan Bali, Senandung Nyiur (1991) dari Pantai Indonesia, Riwayat Asmat (1992) dari Irian Jaya/Papua, Rama-Rama Toraja (1993), serta konsep-konsep dari berbagai daerah lain seperti Banda/Ambon, Jakarta, Pejuang dari Aceh
Aceh. Dan, puncaknya adalah trend warna Pusako Minang dari Minangkabu.

Berdasarkan strategi pendekatan etnik Martha Tilaar berhasil menjalin hubungan emosional dengan konsumen, bahkan berhasil menyelamatkan biduk bisnisnya dari hantaman krisis ekonomi. Sebab dengan konsep baru itu Martha Tilaar berhasil meraih penjualan besar bahkan bisnisnya pernah bertumbuh hingga 400 persen.

Perjalanan bisnis Martha Tilaar tidak selamanya mulus. Ia pernah mengalami jatuh-bangun atau pasang-surut usaha. Pernah, suatu ketika, bendera usaha Martha Tilaar sudah sedang berkibar orang masih saja memandangnya sebelah mata. Maklum, produk jamu kosmetika Sariayu Martha Tilaar sangat identik sekali sebagai produk lokal. Orang tahunya demikian saja tanpa mau mengenal bahwa produk Martha Tilaar sesungguhnya sudah mendunia, berkualitas, dan bergengsi. Bahkan, Sariayu Martha Tilaar sudah menjadi sebuah ikon produk lokal yang mendunia. Sebagai misal, Sariayu Martha Tilaar memiliki produk kosmetika berkelas Biokos, Belia, Caring Colours, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden dan lain-lain yang sudah terkenal sampai ke mancanegara.
Produk-produk itu dipasarkan di kantor-kantor pemasaran Martha Tilaar di luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, bahkan ke Los Angeles, AS. Ditambah di Paris, Perancis ia memiliki sebuah laboratorium penelitian parfum. Martha Tilaar juga memiliki puluhan spa di luar negeri yang tetap menempelkan merek dagang Martha Tilaar. Seperti di Malaysia, bertempat di Crown Princess Kuala Lumpur pembukaan spa Martha Tilaar dihadiri oleh Permaisuri Agung Siti Aishah. Spa ini didirikan khusus untuk memenuhi banyaknya permintaan terutama pelanggan dari salon di City Square, Kuala Lumpur.

Kembali ke kisah bagaimana dahulu orang memandang Sariayu Martha Tilaar masih sebelah mata. Walau bergemilang sukses dan bersohor nama di negeri asing, Martha Tilaar justru pernah merasakan sebuah kepahitan di tanah air. Itu, terjadi tatkala ia hendak menyewa dan membuka gerai jamu dan kosmetika di beberapa mall dan plaza terkemuka di Jakarta, persis di pusat perkantoran dan rumah tinggal kalangan berduit. Ia ditolak menyewa tempat. "Dulu kalau saya mau sewa tempat diusir. Mereka hanya mau menjual produk branded. Dibilang standar plazanya akan turun karena dianggap tidak ada image," kata Martha Tilaar, yang dalam hidup tak pernah mau menyerah apalagi berputus asa.

Respon atas penolakan itu Martha Tilaar menyegerakan mendirikan Puri Ayu Martha Tilaar, sejak Mei 1995, sebagai gerai jamu dan kosmetika Sariayu sekaligus berfungsi sebagai pusat pelayanan konsumen. Gerai dan pusat pelayanan konsumen ini berada dalam bendera usaha PT Martha Beauty Galery. Gerai Puri Ayu Martha Tilaar pertamakali berdiri di Graha Irama, di kawasan elit Kuningan, Jakarta Selatan, lalu berkembang pesat memasuki kota-kota besar lain di Indonesia.

Investasi Riset
Martha Tilaar mempunyai komitmen tinggi membangun industri kosmetika. Ia investasi besar di bidang riset dan pengembangan (R&D). Ia mau mengirim staf ahli farmasinya belajar ke luar negeri, atau mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Ia memiliki dua orang staf ahli farmasi bergelar doktor, sejumlah magister dan sarjana strata satu lainnya. Berdasar komitmen kuat itu Martha ingin menunjukkan kepada bangsa-bangsa di dunia bahwa Indonesia bisa unjuk diri dan tidaklah ketinggalan di bidang kosmetika dan tata rias.

R&D memberi hasil lain. Martha Tilaar perlahan-lahan berhasil mengurangi ketergantungan kandungan bahan baku impor, berganti dengan bahan baku lokal di setiap produknya. Hasil lain lagi, ini yang lebih mencengangkan, pada bulan Juli 2002 Sekjen PBB Kofi Annan mengundang Martha Tilaar hadir dalam forum Global Compact, di New York, AS.


Di forum itu para pengusaha yang diundang diminta mempromosikan praktik berbisnis yang baik dalam bidang hak asasi manusia, tenaga kerja, dan lingkungan, yang telah dipraktikkan. Tujuannya agar setiap pengusaha menempatkan masalah sumberdaya manusia, sumberdaya alam, lingkungan, dan hak-hak asasi manusia sebagai prioritas penanganan dunia usaha.

Ketika berbicara pada pertemuan Komite Pengarah Nasional Global Environment Facility (GEF)/Small Grant Program, di Jakarta, 5 Oktober 2004, Martha Tilaar kembali mengangkat ulang komitmennya yang tinggi terhadap produk lokal dalam nada berbeda. Martha sangat menyayangkan betapa produk-produk lokal yang selama ini diklaim sebagai warisan budaya, seperti rendang masakan Padang, atau songket kain dari Pelembang, itu ternyata sudah didaftar-patenkan oleh tetangga negeri serumpun Malaysia. Ia pun khawatir akan jamu, yang dari zaman kapanpun kita merasa itu milik kita, keburu dipatenkan pihak asing.

Keajaiban Tuhan
Martha agaknya menjadi salah seorang wanita Indonesia yang sangat diurapi Tuhan. Ahli obstetri dan ginekologi dalam dan luar negeri pernah memvonisnya mandul. Sudah 11 tahun menikah keinginan kuat untuk segera mempunyai anak tak kunjung terwujud. Dokter-dokter mancanegara di Skotlandia, Belanda, hingga Amerika Serikat rela ia kunjungi untuk berobat medis. Semua memberi kesimpulan vonis mandul kepada Martha.
Walau bergemilang sukses dan bersohor nama di negeri asing, Martha Tilaar justru pernah merasakan sebuah kepahitan di tanah air. Itu, terjadi tatkala ia hendak menyewa dan membuka gerai jamu dan kosmetika di beberapa mall dan plaza terkemuka di Jakarta, persis di pusat perkantoran dan rumah tinggal kalangan berduit. Ia ditolak menyewa tempat. "Dulu kalau saya mau sewa tempat diusir. Mereka hanya mau menjual produk branded. Dibilang standar plazanya akan turun karena dianggap tidak ada image," kata Martha Tilaar, yang dalam hidup tak pernah mau menyerah apalagi berputus asa.

Untung Martha mempunyai seorang nenek ahli membuat jamu, yang meminta diberi kesempatan mengobati kemandulan dengan jejamuan. Sang nenek, Ny. Pranoto dengan telaten dan penuh kasih sayang memberi jamu penyubur peranakan. Jamu itu diolah sederhana hanya direbus. Martha Tilaar yang berusia 37 tahun namun belum mempunyai anak, saat itu diurut dua kali seminggu dan diberi tapel. Tiba tepat pada usia 41 Martha Tilaar ketahuan tak mengalami masa haid. Ia tak datang bulan atau menstruasi. Ia melapor ke profesor dokter yang biasa memeriksanya, mengatakan sudah hamil sebab berhenti menstruasi. Profesor malah mengatakan kalau Martha tengah mengalami masa menopouse.

Hati Martha menjadi sedih dan menangis dalam perjalanan pulang ke rumah, sambil membayangkan wajah suaminya, Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, seorang akademisi dan tokoh pendidikan yang sangat senang terhadap anak. Pasrah saja, "Sesampainya di rumah saya langsung katakan pada suami bahwa saya sudah mandul, kalau mau kawin lagi silakan, tapi dengan hati hancur. Tetapi, suami saya mengatakan, jangan khawatir saya sudah mempunyai isteri kedua yaitu buku-buku," kenang Martha, menjelaskan saat menjalani masa-masa pergumulan hidupnya yang terpenting.

Walau sedih Martha tak putus harapan. Ia berinisiatif memeriksakan diri ke laboratorium. Dan hasilnya positif hamil. Dokter tetap saja tak percaya. Ia disuruh menunggu lagi selama 120 hari untuk memperoleh kepastian. Maklum, saat itu belum ada pemeriksaan model ultrasonografi (USG). "Setelah 120 hari menunggu, saya diperiksa ternyata ada denyut jantung anak saya. Ini keajaiban Tuhan. Dia lahir cantik dan setelah kuliah dia lulus summa cum laude," kata Martha, yang melahirkan anak pertama di usia 42 tahun lama menunggu setelah 16 tahun menikah.

Pada usia ke-46 tahun Martha kembali berkesempatan melahirkan anak kedua, hingga keluarga ini genap dikaruniai empat orang anak. Semuanya tumbuh cerdas dan pintar. Anak pertamanya yang berhasil lulus dengan predikat summa cum laude, di Amerika Serikat, itu membuat Martha menangis terharu karena merasa dirinya sampai saat itu bukanlah apa-apa.

Perjalanan bisnis Martha Tilaar agaknya tak juga lepas dari keajaiban pekerjaan tangan Tuhan. Walau pernah mengalami nyaris bangkrut, atau pecah kongsi, biduk usahanya tetap terpelihara baik. Tahun 1970 ia mendirikan salon kecil Martha Salon, di garasi rumah ayahnya sekaligus mencoba membuat produk-produk kecantikan dari bahan alam. Tak lama, dua tahun kemudian 1972 ia membuka salon kedua di Jalan Anggur No. 3 Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sambil memulai penggunaan merek dagang baru Sariayu Martha Tilaar, merek yang jika diartikan "Sarinya Wong Ayu".

Menginjak tahun 1977 Martha Tilaar menjajaki kerjasama dengan Theresia Harsini Setiady, dari PT Kalbe Farma sekaligus pemiliknya. Mereka sepakat membuat perusahaan kosmetika dan jamu, namanya PT Martina Berto, dan meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai produk pertama. Pada 22 Desember 1981 PT Martina Berto membuka pabrik kosmetika pertama di Jalan Pulo Ayang, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur diresmikan oleh Ny Nelly Wakil Presiden Republik Indonesia (1978-1983)
Adam Malik saat itu istri Wakil Presiden Wakil Presiden Republik Indonesia (1978-1983)
Adam Malik. Tahun 1983 Martha Tilaar mendirikan PT Sari Ayu Indonesia, khusus sebagai distributor produk kosmetika Sariayu Martha Tilaar. Tahun 1986 Martha Tilaar kembali membuka pabrik kedua, kali ini di Jalan Pulokambing II/1, masih di areal sama Kawasan Industri Pulogadung yang kali ini diresmikan oleh Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah, istri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.

Sepanjang tahun 1988-1995 PT Martina Berto berkesempatan mengakuisisi sejumlah perusahaan, seperti PT Kurnia Harapan Raya, PT Cempaka Belkosindo Indah, PT Cedefindo, PT Estrella Lab, dan PT Kreasi Boga. Kemudian, pada tahun 1999 Martha Tilaar beserta anggota keluarga berkesempatan membeli seluruh saham PT Kalbe Farma yang ada pada PT Martine Berto.

Sejak saat itulah Martha Tilaar dan keluarga menguasai sepenuhnya saham PT Martina Berto. Bersamaan itu dilakukanlah konsolidasi perusahaan digabungkan ke dalam Martha Tilaar Group. Anak perusahaan Martha Tilaar Group terdiri PT Martina Berto dan PT Tiara Permata Sari (sebagai pemanufaktur dan pemasar produk Sariayu Martha Tilaar, Biokos Martha Tilaar, Belia Martha Tilaar, Berto Martha Tilaar, Aromatic Oil Of Java Martha Tilaar, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Jamu Garden Martha Tilaar).

Kemudian, PT Cedefindo (pemanufaktur dan pemasar produk Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Madonna), PT Cempaka Belkosindo Indah (pemanufaktur dan pemasar produk Mirabella dan Cempaka), PT Sari Ayu Indonesia (distributor semua produk PT Martina Berto dan PT Tiara Permata Sari, produk Cempaka Belkosindo Indah, kecuali produk Cempaka), PT Martha Beauty Gallery (perusahaan jasa untuk Martha Tilaar Salon, Martha Tilaar Salon & Day Spa, Cipta Busana Martha Tilaar, Art & Beauty Martha Tilaar, Puspita Martha Tilaar).

Anak Tomboy Martha Tilaar yang memproduksi beragam jamu dan kosmetika untuk mempercantik wanita Indonesia, ternyata, pada masa mudanya adalah seorang wanita yang begitu tomboy dan bahkan 'elek'.

Martha Tilaar sebagai bayi dilahirkan dalam keadaan fisik yang tidak begitu sehat. Sedang berada dalam kandungan, sang ibunda seringkali mengalami beragam masalah dengan kesehatannya. Seperti tidak mau melihat sinar matahari, tidak mau bergerak, dan terutama tidak mau makan karena perut terasa mual terus-menerus. Bayi Martha pun tumbuh tidak sehat sebab sering terserang peyakit. Tak kurang tersedia 13 orang dokter yang merawatnya.

Oleh Sang Ibu, sejak dini kepada Martha diajarkan cara hidup how to solve the problem. Martha dibekali beragam keterampilan seperti berjualan kecil-kecilan, disuruh menghitung uang, hingga memilih dan memastikan mana telur segar dan mana yang busuk. Sang Ibunda tetap saja dihinggapi rasa kekuatiran perkembangan Martha kecil akan lambat sebagai pengaruh kurang sehat selama dalam kandungan. Nyatanya Martha tumbuh menjadi anak yang sehat.

Martha Tilaar remaja adalah gadis yang tomboy. Tidak pernah bisa tinggal diam. Tingkah laku dan cara berpakaiannya seperti anak lelaki kebanyakan. Meski rumah eyangnya berpagar tinggi ia tetap saja bisa menyelinap keluar untuk pergi bermain layang-layang, menikmati pemandangan desa, atau menikmati sawah-sawah yang menghampar hijau. Ia bahkan tak ragu mencebur ke dalam sungai yang mengalir untuk berenang.

Kenakalannya sebagai anak-anak salah satunya adalah suka mencuri uang ibunya. Biasanya, uang itu digunakannya untuk jajan membeli makanan yang enak. Ketika aksinya ketahuan ibunya menasehati, jika ingin punya uang banyak untuk jajan Martha harus bekerja keras.

Nasehati itu dituruti benar. Bermodalkan uang jajan pemberian orangtua Martha kecil membeli jajanan di toko, seperti kacang, lalu dibungkusnya kecil-kecil untuk kemudian dijual kembali kepada teman-teman sekolah. Ia memperoleh uang jajan lebih jadinya. Demikian pula terhadap tanaman Sogok Telik dan Jali-jali Putih, yang tumbuh subur di tanah milik eyangnya, ia rangkai menjadi satu paduan yang bagus. Perhiasan berupa kalung dan gelang yang ia rangkai sendiri dari kedua jenis tanaman tadi, Martha jual kepada teman-temannya di sekolah. Kedua tanaman tersebut sangat bernilai dalam kehidupan masa kecil Martha.

Martha adalah anak yang paling 'elek' (bahasa Jawa = 'jelek'), paling bandel, dan sangat tidak suka merawat diri jika dibandingkan saudara lainnya. Hobi berenang membuat kulit Martha tidak sehat, rambut yang panjang memerah semua, wajah pun tak karuan. Ibunya seringkali menegur mengingatkan Martha agar lebih peduli merawat diri. Apalagi Martha, yang kuliah mengambil Jurusan Sejarah IKIP Negeri Jakarta dan lulus tahun 1963, sebagai seorang guru diingatkan akan sering bertemu dan tampil di hadapan murid-murid. Dengan diantar Sang Ibu Martha Tilaar "dipaksa" mengikuti les tata kecantikan ke Titi Purwosoenoe. Yang menjadi unik, sejak saat itulah Martha mulai jatuh cinta terhadap kecantikan.

Martha Tilaar sesuai kodratnya perempuan dan istri dari Prof Dr. H.A.R. Tilaar mau berdiam di negeri Paman Sam mengikuti sang suami yang sedang menjalani tugas belajar. Kesempatan itu digunakannya untuk belajar kecantikan di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS. Begitu lulus dari akademi kecantikan Martha segera membuka praktek salon kecantikan di negeri Paman Sam itu. Ia membuat selebaran semacam brosur sederhana, mempromosikan jasa layanan salonnya. Berbagai usaha promosi dilakukan seperti masuk ke kampus-kampus, mendatangi rumah-rumah mantan dosen untuk mendandani para istrinya. Begitu pula kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia, atau ibu-ibu yang mengikuti suaminya tugas di luar negeri. Martha juga menyempatkan diri melamar bekerja sebagai salesgirl produk kosmetika Avon. Setiap sore ia keluar masuk asrama mahasiswa dan mengetuk pintu untuk lalu berteriak lantang, "Avon Calling!"

Ketika kembali ke Indonesia Martha segera ingin membuka salon. Karena belum mempunyai rumah sendiri "Martha Salon" miliknya yang pertama menumpang di garasi rumah orangtuanya, di Jalan Kusuma Atmaja No. 47, Menteng, Jakarta Pusat di sebuah ruangan berukuran 6x4 meter. Martha Salon ia dirikan persis tanggal 3 Januari 1970. Martha Tilaar di tahun 1970-an itu masih bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, sangat berbeda jauh dengan kondisi kekinian.
Martha Tilaar sesudah di puncak kesuksesan karir dan usaha ingin berbuat banyak kepada masyarakat. Ia tak tega merasakan ketika sedang berada di Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978)
Yogyakarta menyaksikan langsung seorang ibu berusia muda menyusui anaknya kelihatan berwajah sudah seperti sangat tua. Beban persoalan hidup yang menghimpit ibu muda itu untuk harus bekerja keras menafkahi keluarga, telah menggerogoti kecantikan usia mudanya. Melihat itu Martha berpikir harus segera melakukan sesuatu. Lalu lahirlah konsep community trade, salah satu bentuk pengembangan masyarakat melalui industri kerajinan. Komunitas ini telah berhasil mengumpulkan 142 perajin di Sentolo, Wakil Presiden Republik Indonesia (1972-1978)
Yogyakarta bernama Prama Pratiwi Martha Gallery.

Martha melahirkan konsep community trade bersama rekannya Emmy Pratiwi, karena itu namanya disebut Prama Pratiwi Martha Gallery yang menyediakan segala fasilitas produksi industri kerajinan. Hasilnya sangat memuaskan. Ketekunan para perajin dan tekad mau berkembang membuat mereka cepat berhasil. Produk dari para perajin sebagian besar ditujukan untuk pasar ekspor ke Perancis, Australia, dan Amerika.

Martha juga mendirikan Yayasan Martha Tilaar. Ia mendidik banyak wanita dan ibu-ibu tentang kecantikan. Tujuannya agar mereka mengerti kecantikan sehingga bisa merawat diri. Namun yang terutama agar mereka mempunyai keterampilan tentang kecantikan, sesuatu yang pernah banyak menolong wanita di saat krisis multidimensi melanda bangsa termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan wanita maupun laki-laki di banyak perusahan lain. Bagi Martha Tilaar perempuan adalah pemersatu yang sangat besar perannya bagi keutuhan bangsa. Karena itu ia tak ingin perempuan terbelakang dalam soal pendidikan.

Bagi Martha di era modern seperti sekarang makna emansipasi bukan semata dimaknai untuk memperoleh persamaan hak dengan kaum pria. Melainkan jauh lebih besar dari itu berjuang demi memperoleh hak memilih dan menentukan nasib sendiri. "Sebenarnya yang perlu dituntut kaum perempuan, bukan hanya persamaan hak, tapi juga hak memilih dan menentukan nasib sendiri," kata Martha Tilaar.
Sumber:
http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/80-sariayu-bermula-dari-garasi

KOMENTAR SAYA TERHADAP KESUKSESAN PENGUSAHA

            Kesuksesan Martha Tilaar sangatlah berliku dan dimulai dari nol,Setelah saya membaca dan mempelajari latar belakang beliau saya menangkap suatu pelajaran, orang yang berkecukupan saja masih berjuang untuk memperkaya diri, masa kita yang biasa-biasa aja malas berusaha?
Karena, yang saya baca bahwa Martaa Tilaar lahir dari keluarga yang menurut saya bercukupan, namun itu tidak membuat Martha Tilaar manja atau berfoya-foya dengan menikmati uang orangtuanya saja, dari kecil pun dia sudah di ajarkan untuk berwirausaha oleh orangtuanya, dan Martha tidak malu untuk berjualan meskipun hanya kacang-kacang, Memang didik asuh orangtua pun berpengaruh atas  perkembangan sikap dan pemikiran anak,
Martha juga anak yang suka mempelajari hal-hal baru dan selalu memikirkan peluang yang ada untuk berbisnis, martha juga tak penah menyerah walau banyak masalah yang diterpa, justru di hadapi dengan tegar.
            Dalam usaha mengembangkan Salon kecantikan Marthaa di mulai dari Nol, mulai dari menjajahkannya dari Garasi orangtuanya hingga sampai saat ini sudah memiliki dan menjajahkan store di mall-mall besar. Mulai dari yang kecil-kecil, sampai bekerjasama dengan PT.group, sampai menjadi pemilik Pt.group itu sendiri.dan pernah juga dipandang sebelah mata oleh orang-orang negri nya sendiri, sampai pernah tidak diperboehkan menyewa tempat di suatu Mall Besar.
Setelah Marthaa sukses dalam bisnisnya, beliau tidak hanya memperkaya diri sendiri, justru beliau melihat ruang lingkup masyarakat sekelilingnya, itu yang membuat saya bangga padanya atas pemikirannya, dan selain itu gagasan Martha tidak menyerah mengembangkan bisnisnya yang “kedaerahan” untuk memperkenalkan Jamu dan kecantikan herbal alam kita kepada Dunia, selain itu untuk mendapatkan hak paten bahwa jamu adalah milik Indonesia, serta mengembangkan kebudayaan daerah Indonesia.
            Menjadi seorang pembisnis memang dibutuhkan sikap pantang menyerah, selalu ingin mencoba dan berusaha keras atas target dan impian yang ingin dicapai, selain itu Impian dan Target pun penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Kesuksesan juga bukan dinilai dari ekonomi, namun bagaimna usaha kita mempengaruhi lingkungan dan masyarakat agar berkembang baik juga, dan juga menikmati kesuksesaan pula.

See you on the TOP!

Minggu, 16 November 2014

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

BAB I
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
            Setiap  manusia  mempunyai  pandangan  hidup.  Pandangan  hidup  itu bersifat  kodrati. Karena  itu ia menentukan masa  depan  seseorang. Untuk  itu perlu  dijelaskan  pula apa  arti pandangan hidup.  Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah  menurut  waktu  dan tempat  hidupnya.
            Dengan  demikian  pandangan  hidup  itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja,melainkan melalui proses waktu yang lama dan  terus menerus, sehingga basil  pemikiran  itu dapat  diuji kenyataannya.Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia  menerima  hasil pemikiran  itu sebagai pegangan,  pedoman,  arahan,  atau petunjuk yang disebut  pandangan  hidup.
            Pandangan   hidup  banyak  sekali  macamnya   dan  ragamnya,akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari  3 macam:
(A)  Pandangan hidup yang berasal dari agama  yaitu  pandangan  hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan  hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan nonna yang  terdapat  pada  negara  tersebut.
(C)  Pandangan  hidup  hasil  renungan  yaitu pandangan  hidup yang  relatif kebenarannya.
            Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi,  maka  pandangan  hidup  itu disebut  ideologi.Jika organisasi itu organisasi politik,ideologinya disebut ideologi politik.Jika organisasi itu negara, ideologinya disebut ideologi negara.Pandangan hidup pada dasarnya  mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita ,kebajikan ,usaha ,keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan  yang tidak terpisahkan.Cita – cita  ialah apa yang diinginkan  yang mungkin  dapat  dicapai  dengan usaha  atau perjuangan. Tujuan  yang  hendak  dicapai  ialah kebajikan,  yaitu  segala  hal  yang baik yang membuat  manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau peIjuangan  adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.  Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan  jasmani,  dan kepercayaan  kepada  Tuhan.
B.   CIT A-CIT A
Menurut   kamus  umum  Bahasa  Indonesia,  yang  disebut  cita-cita  adalah  keinginan, harapan,   tujuan  yang  selalu  ada  dalam  pikiran.  Baik  keinginan,  harapan,  maupun   tujuan merupakan   apa  yang  mau  diperoleh  seseorang  pada  masa  mendatang.   Dengan   demikian cita-cita  merupakan  pandangan  masa depan, merupakan  pandangan  hidup yang akan datang. Pada  umumnya   cita-cita  merupakan  semacam  garis  linier  yang  makin  lama  makin  tinggi, dengan  perkataan  lain:  cita-cita  merupakan  keinginan,  harapan,  dan  tujuan  manusia   yang makin  tinggi  tingkatannya.
            Apabila  cita-cita  itu tidak mungkin  atau belum mungkin terpenuhi,  maka cita-cita  itu disebut angan-angan.  Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita  itu tidak mungkin dilakukan.Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter,ia belum sekolah, tidak mungkin berpikir baik,sehingga tidak  punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita.Itu baru dalam taraf  angan-angan.
            Antara masa sekarang   yang merupakan  realita dengan masa yang akan datang  sebagai ide atau cita-cita  terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung  dari tiga faktor. Pertama, manusianya  yaitu yang memiliki  cita-cita;  kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita  yang  hendak  dicapai.
            Faktor  manusia  yang mau mencapai  cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yag tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan  khayalan saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan karena kurang mengukur dengan kemampuannya sendiri. Sebaliknya dengan anak yang dengan kemauan keras  ingin  mencapai apa yang  di cita-citakan, cita-cita merupakan motivasi atau  dorongan dalam menempuh hidup untuk mencapainya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan  suatu perjuangan  hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.
            Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita. Sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi  yang  merintangi  tercapainya  suatu cita-cita,  Misalnya  sebagai  bcrikut  :
Amir dan Budi adalah dua anak pandai dalam satu kelas, keduanya bercita-cita menjadi sarjana. Amir  anak orang  yang cukup kaya, sehingga dalam mencapai cita-citanya tidak mengalami hambatan. Malahan dapat dikatakan bahwa kondisi ekonomi orang tuanya merupakan faktor yang menguntungkan  atau memudahkan  mencapai cita-cita si Amir.Sebaliknya dengan Budi yang orang tuanya ekonominya     lemah, menyebabkan ia tidak mampu mencapai cita-citanya. Ekonomi orang tua Budi yang lemah merupakan  hambatan bagi  Budi dalam  mencapai  cita-citanya.
C. KEBAJIKAN
            Kebajikan  atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan  kebaikan pada hakekatnya sarna dengan perbuatan  moral, perbuatan  yang sesuai dengan norma-norma   agama dan etika. Manusia  berbuat  baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk  bermoral. Atas  dorongan  suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
            Manusia adalah seorang  pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur  itu terpisah  bila manusia  meninggal.  Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat  sendiri,  ia mencintai  diri sendiri, perasaan  sendiri, cita-cita  sendiri dan sebagainya. Justru  karena  itu, karena  mementingkan diri sendiri, seringkali manusia  tidak mengenal kebajikan.
            Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat,manusia saling membutuhkan, saling menolong,saling menghargai sesama anggota  masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan,dan sebagainya.
            Manusia sebagai mahluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berekembang karena Tuhan. Untuk itu manusia  dilengkapi  kemampuan  jasmani  dan  rohani juga  fasilitas  alam sekitarnya  seperti  tanah,  air, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
            Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai  mahluk  pribadi, manusia  sebagai  anggota masyarakat,dan manusia sebagai  mahluk Tuhan.
            Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yangburuk.Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati  yang  mendesak   seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan,tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan  hakim untuk diri sendiri.  Sebab  itu, nilai  suara  hati amat besar  dan penting  dalam  hidup  manusia.  Misalnya orang  tahu, bahwa  membunuh  itu buruk, jahat:  suara hatinya  mengatakan  demikian,  namun manusia  kadang-kadang   tak mendengarkan   suara hatinya.
            Suara hati selalu memilih  yang baik, sebab itu ia selalu mendesak  orang untuk berbuat yang  baik  bagi  dirinya.  Oleh  karena  itu, kalau seorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan suara hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat atau bertindak menurut  suara hati, maka tindakan  atau perbuatan  itu adalah baik. Sebaliknya  perbuatan  atau tindakan berlawanan  dengan suara hati kita, maka perbuatan atau tindakan itu buruk. Misalnya, suara hati kita mengatakan “tolonglah orang yang menderita itu”, dan kita berbuat menolongnya, maka  kita membuat  kebajikan.  Sebaliknya,  apabila hati kita berkata demikian,namun kita hanya  seolah-olah  tak mendengarkan  suara hati itu, maka  munafiklah  kita.
            Karena merupakan anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat.Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya  adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi  dalam masyarakat itu. Sebagaimana suara hati tiap  pribadi  itu pasti selalu menginginkan yang baik,maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi  itu pun pasti  suara hatinya juga menginginkan yang baik, maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi pasti  suara hatinya juga menginginkan yang baik untuk kehidupan masyarakatnya. Sebab itu jika benar-benar berdasarkan  pada suara hati anggota-anggotanya. Suara hati masyarakat pada dasarnya adalah baik.   Misalnya, warga disuatu  daerah menghendaki kerja bakti dengan mengadakan pembersihan saluran  air di kampung. Bila kita ikut beramai-ramai kerja  bakti, berarti  kita mengikuti suara  hati masyarakat,  kerja bakti itu. Tetapi bila kita tidak mengikutinya berarti kita tidak mau mengikuti suara hati masyarakat.
            Sesuatu  yang  baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat. Tetapi dapat  saja terjadi, bahwa sesuatu yang baik bagi kepentingan umum/masyarakat tidak baik bagi salah seorang   atau segelintir orang didalamnya atau sebaliknya. Dengan demikian, seseorang harus tunduk kepada  apa yang  baik bagi masyarakat umum.
Contoh : Budi tidak setuju jalan di depan rumahnya diperlebar, karena harus memotong bagian depan rumahnya. Tetapi masyarakat kampung mengusulkan  dan telah disetujui jalan itu harus diperlcbar  demi keamanan. Akhimya karena desakan seluruh warga, dengan sangat terpaksa Budi  menyetujuinya.
Jadi baik  atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian  harus dinilai dan diukur menurut suara atau pendapat umum. Disini tidak berarti bahwa pendapat umum atau kepentingan umum itu di atas segala-galanya, sehingga suara hati, pendapat  atau kepentingan  pribadi-pribadi  diperkosa begitu saja.
            Sebagai mahluk Tuhan,  manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu  membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi,untuk mengukur perbuatan baik buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan berbentuk hukum Tuhan atau hukum  agama.
            Jadi kebajikan itu adalah perbuatan  yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan  hukum Tuhan. Kebajikan  berarti  berkata  sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi  yang  melihatnya.
            Baik-buruk,  kebajikan  dan ketidakbijakan  menimbulkan daya kreatifitas  bagi seniman. Banyak  hasil  seni lahir  dari imajinasi kebajikan dan ketidakbajikan.
            Namun ada pula kebajikan semua, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan. kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik, yang bermaksud meneari keuntungan diri sendiri.
            Kebajikan  manusia  nyata dan dapat dirasakan  dalarn tingkah lakunya. Karena  tingkah laku bersurnber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendin-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda.
            Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan    (heriditas)  yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan hal yang diturunkan atau dipusakai  oleh orang  tua. Tetapi  mengapa mereka  yang saudara sekandung  tidak memiliki pembawaan yang sarna?  Hal itu disebabkan, karena  sel-sel benih  yang mengandung faktor-faktor  penentu  (determinan)  berjumlah  sangat banyak: pada saat konsepsi saling berkombinasi dengan cara bermacam-macam sehingga menghasilkan anak yang bermacam-macam juga (prinsip  variasi  dalam  keturunan). Namun mereka yang bersaudara  memperlihatkan kecondongan  kearah  rata-rata,  yaitu  sifat  rata-rata yang dimiliki oleh mereka yang saudara sekandung  (prinsip regresi filial). Pada masa konsepsi atau pembuahan   itulah  terjadi  pembentukan  temperamen  seseorang.
            Faktor  kedua  yang  menentukan tingkah laku seseorang  adalah  Iingkungan (environment).Lingkungan   yang  membentuk  seseorang  merupakan alam kedua yang terjadinya setelah  seorang  anak  lahir  (masa  pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama). Lingkungan membentuk  jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga,  sekolah, dan masyarakat.  Dalarn lingkungan  keluarga orang tua maupun  anak -anak yang  lebih  tua merupakan panutan seseorang,sehingga bila yang dianut sebagai teladan berbuat yang baik-baik, maka si anak yang tengah membentuk  diri pribadinya  akan baik juga. Dalarn lingkungan sekolah yang menjadi panutan utama adalah guru, sementara  itu ternan-ternan sekolah ikut serta memberikan andilnya. Dalam lingkungan sekolah tokoh panutan seorang anak sudah memiliki posisi yang lebih luas dibandingkan dengan dalarn keluarga.Pembentukan pribadi dalarn sekolah terjadi pada masa anak-anak atau masa sekolah. Lingkungan ketiga adalah masyarakat, yang menjadi  panutan   bagi  seseorang  adalah  tokoh masyarakat dengan masa setelah anak-anak  menjadi dewasa  atau duduk  di perguruan  tinggi. Selain tokoh-tokoh  dalarn  rumah  tangga,  sekolah  dan  masyarakat  yang merupakan person, kepribadian seorang anak juga memperoleh pengaruh dari benda-benda atau peralatan dalarn lingkungaan tersebut yang merupakan  non person.Karena itu dalarn pembentukan kepribadian pada  umumnya  anak-anak  kota  lebih trampil  dibandingkan dengan anak  pedesaan, namun dalam hubungan bermasyarakat lebih-lebih yang berjenjang anak-anak dari daerah  pedesaan lebih  unggul. Faktor ketiga yang menentukan  tingkah laku seseorang  adalah pen gala man  yang khas yang pemah diperoleh.Baik pengalaman  pahit yang  sifatnya  negatif,  maupun  pengalarnan manis yang sifatnya positif. Memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum   seseorang mengarnbil tindakan. Mungkin sekali  bahwa berdasarkan hati  nurani seseorang  mau menolong orang dalarn kesusahan, tetapi karena pernah memperoleh pengalarnan pahit waktu mau menolong seseorang sebelumnya, maka niat baiknya itu tertahan, sehingga diurungkan untuk membantu. Belajar hidup dari pengalarnan inilah yang merupakan pembentukan budaya dalarn diri seseorang.
            Dalarn prakteknya, dari ketiga faktor diatas. yaitu hereditas, lingkungan, dan pengalarnan. manakah  yang paling  dominan? Sulit diberikan jawaban,  karena  ketiga-tiganya  terjalin  erat sekali.  Disarnping   itu ketiga  faktor tersebut dalam membentuk pribadi seseorang  berbeda kekuatannya dengan  pembentukan  pada  pribadi  lain.


D.   USAHA / PERJUANGAN
            Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk  kelanjutan  hidupnya, Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup,dan ini sudah kodrat manusia.Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus  kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua  ketentuan  akademik. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani,  atau dengan kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya  daripada dengan  jasmaninya.Sebaliknya   pam  buruh,  petani  lebih  banyak  menggunakan   jasamani daripada  otaknya.  Para tukang dan pam ahli lebih banyak menggunakan  kedua-duanya   otak dan jasmani  daripada  salah satunya.  Para politisi lebih banyak kerja otak daripada  jasmani. Sebaliknya  para prajurit  lebih ban yak kerja jasmani  daripada  otak.
            Kerja keras pada dasarnya  menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Karna itu tidak boleh bermalas-malas, bersantai-santai dalam hidup ini.Santai dan istirahat ada waktunya  dan manusia mengatur waktunya  itu.
            Dalam agama pun  diperintahkan  untuk kerja keras. Sebagaimana  hadist yang diucapkan Nabi Besar  Muhammad  S.A.W.  yang ditujukan  kepada para pengikutnya: ”Bekerjalah    kamu seakan-akan  kamu  hidup  selama-lamanya.dan beribadahlah kamu seakan-akan  kamu  akan mati besok. Allah berfirman  dalarn Al-Qur’an  surat Ar-Ra’du  ayat  II  : “sesungguhnya   Allah tidak mengubah keadaan  suatu  kaum, kecuali jika mereka  mengubah  keadaan  diri  mereka sendiri”. Dari haidst dan firman ini dapat dinyatakan  bahwa manusia  perlu kerja keras untuk mempenbaiki   nasibnya  sendiri.
            Untuk  bekerja  keras manusia  dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kernakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas  pada  fisik dan  keahlian/ketrampilan. Orang bekerja dengan fisik lemah memperoleh hasil sedikit, ketrampilan akan memperoleh penghasilan lebih banyak jika dibandingkan  dengan orang yang tidak mempunyai ketrampilan/keahlian. Karena itu mencari ilmu dan keahlian/ketrampilan itu suatu keharusan.Sebagaimana dinyatakan dalam ungkapan sastra: “tuntutlah  ilmu dari buaian sampai ke liang lahat” dalam pendidikan  dikatakan sebagai “long  life education”
            Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih) antara sesama manusia. maka ketidakmampuan atau kemampuan  terbatas yang menimbulkan perbedaan   tingkat  kemakmuran   itu  dapat  diatasi  bersama-sama secara tolong-menolong, bergotong-royong. Apabila  sistem ini diangkat  ke tingkat organisasi negara,maka negara akan mengatur usaha/perjuangan warga negaranya sedemikian rupa,sehingga perbedaan tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok. Keadaan  ini dapat dikaji melalui pendangan hidup/ideologi yang dianut oleh suatu negara.
E.   KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat,yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
(a)  Aliran  Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alarn semesta lengkap dengan hukum-hukumnya. secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai alarn ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan yang menentukan .
Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana yang benar ? Yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada, maka kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur.
Bagi yang percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaranTuhan yaitu agarna. Ajaran agarna itu ada dua macarn yaitu :
1. Ajaran agarna dogmatis, yang disarnpaikanoleh Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agarna yang dogmatis bersifat mutlak (absolut),terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan Hadist. Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah.
2.Ajaran agarna dari pemuka-pemukaagarna,yaitu sebagaihasil pemikiranmanusia, sifatnya relatif(terbatas).Ajaranagarnadari pemuka-pemukaagarnatermasukkebudayaan,terdapat dalarn buku-buku agarna yang ditulis oleh pemuka-pemuka agarna. Sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembanganjarnan.
Apabila  aliran naturalisme  ini dihubungkan  dengan pandangan  hidup, maka keyakinan manusia  itu bennula  dan  Tuhan.Jadi, pandangan  hidup  dilandasi  oleh  ajaran-ajaran  Tuhan melalui   agamanya Manusia yakin  bahwa  kebajikan  itu  diridhoi oleh  Tuhan. pandangan hidup  yang  dilandasi  keyakinan   bahwa  Tuhanlah  kekuasaan   tertinggi,   yang  menentukan segala-galanya   disebut  pandangan  hidup  religius  (keagamaan).
Sebaliknya, apabila  manusia  tidak  mengakui  adanya  Tuhan,  natur  adalah  kekuatan tertinggi,  maka  keyakinan  itu bermula  dan  kekuatan  natur.  Pandangan  hidupnya  dilandasi oleh  kekuatan  natur.  Manusia  yakin  bahwa  kebajikan  adalah  kebajikan  natur.  Pandangan hidup  yang  dilandasi  oleh  kekuatan  natur  sifatnya  atheisme.  Ini disebut  pandangan   hidup komunis.
(b)  Aliran  intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan  akal. Dengan akal manusia berpikir.  Mana  yang  benar  menu rut akal  itulah  yang  baik,  walaupun  bertentangan   dengan kekuatan  hati nurani.  Manusia  yakin bahwa dengan kekuatan  pikir (akal) kebajikan  itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi.  Teknologi adalah a1at bantu mencapai kebajikan  yang  maksimal,  walaupun  mungkin  teknologi  memberi  akibat  yang  bertentangan dengan  hati nurani.
Akal berasal  dan  bahasa  Arab,  artinya kalbu,  yang berpusat  di hati,  sehingga  timbul istilah “hati nurani”,  artinya daya rasa  Di Barat hati nurani ini menipis, justru  yang menonjol adalah  akal yaitu logika  berpikir,  Karena  itu aliran ini banyak  dianut  di kalangan  Barat  di Timur  orang  mengutamakan   hati nurani,yang  baik menurut  akal belurn  tentu  baik  menurut hati nurani.
Apabila  aliran ini dihubungkan  dengan pandangan  hidup, maka keyakinan  manusia  ito bennula  dan akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran  yang diterima akal.  Benar  menurut  akal itulah  yang  baik. Manusia  yakin  bahwa  kebajikan  hanya  dapat diperoleh  dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut llberalisme.Kebebasan akal  menimbulkan    kebebasan   bertingkah   laku  dan  berbuat, walaupun   tingkah   laku  dan perbuatan  itu bertentangan  dengan hati nurani. Kebebasan  akallebih ditekankan  pada setiap individu. karena  itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi  tinggi) dapat menguasai individu  yang  berpikir  rendah  (bodoh).
(c)  Aliran  Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib aninya  kelruatan yang berasal  dan  Tuhan,  percaya  adanya Tuhan  sebagai dasar keyakinan.  Sedangkan  aka! adalah dasar kebudayaan,   yang menentukan  benar  tidaknya  sesuato.  Segala  sesuatu  dinilai  dengan akal,  baik sebagai  logika  berpikir  maupun  sebagai  rasa (hati nurani).  Jadi,  apa yang benac menurut  logika  berpikir juga  dapat diterima  oleh hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan  dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan  pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarlcan pada logika berpildr, sedangkan  hati nurani  dinomor  duakan,  kekuatan  gaib dari Tuhan  diakui  adanya  tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan  pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat),  pandangan hidup ini disebut sosialisme.
Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif pandangan hidup ini disebut sosialime – religius. Kebajikan yang dikehendaki  adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
Apabila kita kaji maka antara dua pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan  hidup sosialisme menekankan pada logika berpikir kolektif, sedangkan  pandangan hidup sosialisme religius menenkankan pada logika berpikir kolektif individual.Pandangan hidup sosialisme mengutamakan  logika berpikir dari pada hati nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya logika berpikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak begitu menghiraukan kekuasaan Tuhan, sebaliknya sosialisme religius kekuasaan Tuhan begitu menentukan.
F.   LANGKAH-LANGKAH  BERPANDANGAN HIDUP YANG BAlK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan,  ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya rnernpunyai langkah-langkah  berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan rnernpunyai langkah-langkah  itulah kita dapat memperlakukan pandangan  hidup  sebagai  sarana mcncapai tujuan dan  cita-cita dengan  baik.  Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
(1)   Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi rnanusia yaitu rnerupakan  tahap pertarna dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini rnengenal apa itu pandangan  hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa sctiap manusia itu pasti rnernpunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak rnanusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu bel urn turun ke dunia. Adam dan hawalah dalam hal ini yang merupakan manusia pertama, dan berarti pula mereka rnernpunyai  pandangan hidup yang digunakan sebagai pedoman dan yang rnernberi petunjuk kepada mereka.
Sedangkan kita sebagai mahluk yang bernegara dan atau beragama pasti mempunyai pandangan hidup juga dalam beragama, khususnya  Islam, kita rnernpunyai  pandangan hidup yaitu AI-Qur’an, Hadist dan ijmak Ulama, yang rnerupakan satu kesatuan dan lidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya.
(2)  Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan   mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan  pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa  Pancasila  dan  bagaimana  mengatur  kehidupan bernegara.  Begitu  juga  bagai yang  berpandangan hidup pada agama Islam.  Hendaknya  kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana  ketiganya  itu mengatur kehidupan  baik di dunia maupun di akherat Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dari mana Al Qur’an, hadist, dan ijmak itu. Sehingga dengan demikian  mempunyai  suatu konsep pengertian tentang pandangan  hidup dalam  Agama  Islam.
Mengerti  terhadap pandangan  hidup di sini memegang  peranan penting. Karena dengan mengerti,  ada kecenderungan   mengikuti  apa yang terdapat  dalam  pandangan  hidup  itu.
(3)  Menghayati
Langkah  selanjutnya  setelah mengerti pandangan  hidup adalah menghayati  pandangan hidup  itu. Dengan  menghayati  pandangan  hidup kita memperoleh  gambaran  yang  tepat dan benar  mengenai  kebenaran pandangan  hdiup  itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalanmya, yaitu  dengan  memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai  pandangan  hidup itu sendiri. Langkah-langkah   yang  dapat  ditempuh  dalam  rangka  menghayati  ini, menganalisa hal-hal  yang  berhubungan  dengan  pandangan  hidup,  bertanya  kepada  orang  yang  dianggap lebih tabu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu  sendiri. Jadi dengan menghayati  pandangan hid up kita akan memperoleh  mengenai kebenaran  tentang  pandangan  hidup  itu sendiri.
Yang  perIu  diingat  dalam  langkah  mengerti  dan  menghayati  pandangan   hidup  itu, yaitu  harus  ada.  Sikap  penerimaan  terhadap pandangan hidup itu sendiri. Dalam sikap penerimaan   pandangan  hidup  ini  ada  dua  altematif  yaitu  penerimaan   secara   ikhlas  dan penerimaaan  secara  tidak  ikhlas.
Dengan kata lain langkah mengenai mengerti dan menghayati  ini ada sikap penerimaan dan hal lain merupakan  langkah  yang menentukan  terhadap langkah  selanjutnya.  Bila dalarn mengerti  dan menghayati ini ada penerimaan secara ikhlas,maka langkah selanjutnya akan memperkuat  keyakinannya.  Akan  tetapi bila sebaliknya  langkah  selanjutnya  tidak  berguna.
(4)  Meyakini
Setelah mengetahui  kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan,  maupun  ditinjau dan  segi  kemasyarakatan  maupun  negara  dan dari  kehidupan  di akherat,  maka  hendaknya kita meyakini  pandangan  hidup  yang telah kita hayati itu. Meyakini  ini merupakan  suatu hal untuk cenderung  memperoleh  suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan  meyakini   berarti   secara  langsung   ada  penerimaan yang  ikhlas   terhadap pandangan   hidup  itu.  Adanya  sikap  menerima  secara  ikhlas  ini maka  ada  kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya. Dalam meyakini ini   penting juga adanya iman yang teguh. Sebab dengan iman yang teguh ini dia tak akan terpengaruh oleh pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan  dirinya tersugesti.
Contoh bahwa keyakinan itu penting dalam tingkah laku. Kita sebagai umat yang beragama Islam yakin bahwa Allah itu mempunyai sifat yang malla dari segala yang diantaranya adalah maha mengetahui. Sifat maha mengetahui ini membuat orang yang meyakininya selalu berbuat baik,  Dalam hal ini adalah keyakinan yang sebenar-benamya. Akan tetapi dalam kasus tertentu ada pula orang yang walaupun meyakini, tetapi karena imannya tipis maka terpaksa melanggar ketentuannya.
(5.)    Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
Dampak berpandangan  hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang tua (kedua orang tua). Dalam mengabdi kepada orang tua bila didasari oelh pandangan hidup Islam maka akan cenderung untuk selalu disertai dengan ketaatan dalam mengikuti segala perintahnya.  Setidak-tidaknya  kita menyadari bahwa kita sudah selayaknya mengabdi kepada orang tua. Karena kita dahulu yaitu dari bayi sampai dapat berdiri sendiri tokh diasuhnya dan juga kita dididik kepada hal yang baik.
Oleh karena itu seharusnya mengabdi kepada orang tua kita  dengan perwujudannya yang berupa perbuatan yang menyenangkan hatinya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Artinya apapun yang menjadi hambatan dan tantangan kita untuk tidak mengabdi kepadanya harus selalu ditumbangkan.
Jadi jika kita sudah mengenal, mengerti, menghayati,  dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya disertai dengan pengabdian.  Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu  tentram Iebih-lebih  bila menghadapi hambatan, tantangan dan sebagainya.
(6) Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu  dan atau mayalahkannya  tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan  merasakan  bahwa  dalam berpandangan hidup  itu dia  telah  mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah  yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya rnaka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.
Proses  mengamankan ini merupakan langkah terakhir.Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan  bila belum mendalami  langkah sebelumnya  lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang  terakhir  ini merupakan  langkah  terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup  itu.

Misalnya seorang yang beragama Islam dan berpegang teguh kepada  pandangan hidupnyaa,lalu suatu  ketika  dia dicela baik secara langsung  ataupun  secara  tidak  langsung, maka jelas  dia  tidak  menerima  celaan  itu. Bahkan  bila ada orang  yang  ingin  merusak  atau bahkan  ingin  memusnahkan   agama  Islam baik terang-terangan   ataupun   secara  diam-diam, sudah  tentu  dan  sudah  selayaknya  kita mengadakan  tindakan  terhadap  segala  sesuatu  yang menjadi  pengganggu.

Sabtu, 08 November 2014

MANUSIA DAN KEADILAN

MANUSIA DAN KEADILAN


BAB I
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN KEADILAN

            Menurut kamus umum bahasa indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta, kataadil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah pengakuan dan perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
            Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia, Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung tersebut menyangkut dua orang atau benda. Dan kedua orangtersebut atau kedua benda tersebut harus mepunyai porsi atau ukuran yangsama itu yang dinamakan adil dan jika tidak seukuran itu namanya ketidaladilan. Arti mudahnya keadilan adalah tidah berat sebelah atau bisa di sebutdengan sama.Setiap kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas nya pasti pernahmengalami perlakuan yang tidak adil. Jarang sekali kita mengalami perlakuanyg adil dari setiap aktivitas yang kita lakukan. Dimana setiap diri manusia pasti terdapat suatu dorongan atau keinginan untuk berbuat jujur namun terkadang untuk melakukan kejujuran itu sangatlah sulit dan banyak kendalanya yang harus di hadapi, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknishingga bahkan sikap moral.

            Menurut Plato, keadilan merupakan proyeksi pada diri manusia sehinggaorang yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalika diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal.

            Menurut secorates, keadilan merupakan proyeksi pada pemerintah karena pemerintah adalah pemimpin pokok yang menentukan dinamika masyarakat.Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.


B.     KEADILAN SOSIAL

            Seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.

            5  Wujud keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap:
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

1.      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
2.      Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
3.      Sikap suka bekerja keras.
4.      Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

            Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :

1.      Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2.      Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.      Pemerataan pembagian pendapatan.
4.      Pemerataan kesempatan kerja.
5.      Pemerataan kesempatan berusaha.
6.      Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan  kaum wanita.
7.      Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8.      Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.


C.    MACAM-MACAM KEADILAN

a)   Keadilan Legal atau Keadilan Moral
            Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.

b)   Keadilan Distributif
            Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.

c)   Komutatif
            Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila dr. sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga Dr.Sukartono.


D.    KEJUJURAN

            Jujur atau kejujuran berati apa yang dikatakan seseorang sesuai denganhati nuranimya, jujur berarti juga seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan hukum, untuk itu dutuntut satukata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatanya. 

            Jujur berarti pula menepati janji atau menepati sanggupan, baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun apa yang masih di dalam hati (niat).Jadi seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai dirinya sendiri.Apabila niat itu terlahir dari kata-kata, padahal tidak di tepati makakebohonganya di saksikan oran lain.Jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta mensucikan,lagi pula membuat luhurnya budi pekerti. Teguhlah pada kebenaran, sekalipunkejujuran dapat menikammu, serta jangan pula mendusta, walaupun dustamumenguntungkan


E.     KECURANGAN
           
            Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
            Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.
            Sebab-Sebab Seseorang Melakukan Kecurangan
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1.      Aspek ekonomi
2.      Aspek kebudayaan
3.      Aspek peradaban
4.      Aspek tenik
           
            Apabila ke empat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum, akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Tentang baik dan buruk Pujowiyatno dalam bukunya "filsafat sana-sini" menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu, merampas, memalsu dan lain-lain adalah sifat buruk. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia.
           
            Pada diri manusia seakan –akan ada perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku, karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya, namun sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai halyang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan lawannya pada tingkah laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yang baik, kalau tidak baik tentu buruk.


F.     PEMULIHAN NAMA BAIK
           
            Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
           
            Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik.
           
            Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.


G.    PEMBALASAN
           
            Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
           
            Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan pembalasan yang bersahabat.
           
            Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan, menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia bermuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar hak dan kewajiban manusia lain.
            Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.



BAB II
PENGALAMAN

            Menurut paham saya, keadilan bagi manusia itu semu, kenapa demikian? Karena keadilan manusia dipertimbangkan atas kepentingan pribadi atau kepentingan keluarganya. Karena keadilan yang seadil-adilnya hanyalah milik Tuhan. Pernah merasa dalam kehidupan itu tidak adil, atau bahkan seperti hidup tidak ada peruntungannya, yang ada hanya ‘rugi’ ‘rugi’ ‘rugi’ tapi untuk apa kita memikirkan hal yang memang sudah kodratnya, keadilan bagi manusia itu semu.

            Contohnya saja, keadilan pada negara ini dalam masa hukuman dan tindakan penegak keadilan serta masyarakat terhadap tersangka ‘’korupsi’’ dengan tersangka ‘’pencuri sendal’’ mengapa si tersangka korupsi lebih dilindungi bahkan hanya dijerat hukuman penjara dan denda uang, sedangkan tersangka pencuri sendal, harus di hajar sana sini hingga babak belur? Adilkah?

            Padahal koruptor merugikan negara, apalagi rakyat! Bahkan lebih tragisnya, koruptor hanya di jatuhi kurungan tahanan hanya 4 sampai 5 tahun? Apa gak kurang? Dan kita juga tidak tahu perlakuan penegak hukum saat si tersangka koruptor ini di penjara? Di penjara di sel tahanan atau motel? Yaaa yang kita tahu dari kasus sebelumnya saja.

            Sedangkan untuk tersangka hal yang notabennya dibawah level koruptor, lebih lama kurungan penjaranya, apa ini yang dinamakan keadilan? Atau keadilan itu harus diliat berapa banyak orang tersebut memiliki harta? Uang? Tahta?


            Pada kenyataanya seperti itu, Uanglah yang bergerak! Siapa yang punya Tahta, harta, dialah yang berkuasa. Pelik sekali kalo kita bahas tentang keadilan dalam kehidupan ini.