Sabtu, 25 Oktober 2014

MANUSIA DAN HARAPAN

A.    PENGERTIAN HARAPAN

            Setiap manusia mempunyai  harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam Hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.

            Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.   Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”

            Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A, lulus pun mungkin tidak.

            Harapan harus berdasarkan  kepercayaan,  baik kepercayaan  pada diri sendiri, maupun 
kepercayaan kepada Tuhan  Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.   Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

            Harapan  berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan  berarti sesuatu yang diinginkan  dapat terjadi, Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
      
      B.     APA  SEBAB  MANUSIA   MEMPUNYAI    HARAPAN   ?
            Menurut  kodratnya  manusia  itu adalah mahluk  sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya Tidak ada satu Manusia pun yang luput dari
      
      a)      Pergaulan hidup.

Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun  mental! spiritualnya.  Ada dua hal yang mendorong  orang hidup bergaul dengan  manusia  lain. yakni dorongan  kodrat  dan dorongan kebutuhan hidup.
      
      b)      Dorongan  kodrat

            Kodrat ialah sitar, keadaan  atau pembawaan  alamiah  yang sudah terjelma  dalam  diri manusia  sejak manusia  itu diciptakan  oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.

            Dorongan  kodrat menyebabkan manusia mempunyai  keinginan  atau harapan,  misalnya menangis, tertawa, bergembira dan  sebagainya. Seperti   halnya  orang   yang  menonton Pertunjukan  lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton  tertawa terbahak-bahak.   Apabila  penonton  tidak  tertawa,  harapan  kedua  belah  pihak  gagal,  justru sedihlah  mereka.

            Kodrat  juga   terdapat   pada  binatang   dan  tumbuh-tumbuhan,karena binatang dan tumbuhan  perlu makan, berkembang  biak dan mati. Yang mirip dengan  kodrat manusia  ialah kodrat  binatang. Walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu , ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak, Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih,ia harus mengetahuilebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan kehendaknya manusia dapat  memilih.

            Dalam  diri  manusia  masing-masing sudah  terjelma   sifat,  kodrat pembawaan  dan kemampuan   untuk hidup bergaul, hidup berrnasyarakat  atau hidup bcrsama dengan  manusia lain. Dengan  kodrat  ini, maka manusia mempunyai harapan.
      
      c)      Dorongan  kebutuhan  hidup

            Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macamkebutuhan hidup.Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah misalnya: makan,  minum.  pakaian,  rumah.  (sandang,  pangan,dan papan).ketenangan, hiburan,  dan keberhasilan.

            Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerjasama dengan manusia lain. Hal  ini disebabkan kemampuan manusia sangatterbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.

            Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut  Abraham  Maslow  sesuai dengan kodratnya  harapan  manusia  atau kebutuhan manusia  itu ialah  :
                                     i.            kelangsungan   hidup  (survival)
                                   ii.            keamanan  ( safety)
                                 iii.            hak  dan  kewajiban  mencintai  da n  dicintai  (beloving  and love)
                                 iv.            diakui  lingkungan  (status)
                                   v.            perwujudan   cita-cita (self actualization)
      
      d)     Kelangsungan  hidup  (survival)

            Untuk melangsungkan  hidupnya  manusia membutuhkan  sandang, pangan  dan papan(tempat  tinggal). Kebutuhan  kelangsungan  hidup  ini terlihat  sejak  bayi lahir.

            Setiap  bayi  begitu  lahir  di  bumi  menangis;  ia  telah  mengharapkan   diberi  makan/ minum.  Kebutuhan  akan makan/minum   ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup  manusia.

            Sandang,  semula  hanya berupa perlindungan /keamanan,untuk melindungi dirinya dari cuaca.Tetapi dalam perkembangan hidupnya, sandang tidak hanya sebagai perlindungan kemanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain.

            Papan  yang  dimaksud  adalah  tempat  tinggal  atau  rumah.  Rumah  kebutuhan   primer manusia,  karena  rumah  itu sebagai  tempat berlindung, Dari panas ,gelap , dan sebagainya.

            Untuk  mencukupi  kebutuhan  pangan,  sandang,  dan  papan  itu, maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi harapan memperolleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi. Atau tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan: pangan, sandang dan papan yang layak terpenuhi.
      
      e)      Keamanan

            Setiap orang membutuhkan  keamanan.Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan.  Begitu  lahir, dengan  suara tangis, itu pertanda  minta perlindungan. Setelah agak besar,  setiap  anak menangis  dia akan diam  setelah dipeluk  oleh  ibunya.  Setelah  bertambah besar  ia ingin dilindungi.Rasa aman tidak harus  diwujudkan   dengan  perlindungan  yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi  rasa aman. Dalam  hal ini agama  sering merupakan cara memperoleh kemanan   moril  bagi  pemiliknya. Walaupun  secara fisik keadaannya  dalam  bahaya, keyakinan  bahwa Tuhan memberikan  perlindungan  berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
   
      f)       Hak  dan  kewajiban mencintai dan dicintai

            Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban.Karenaitu tidakjarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu. “Ibu ini kok menganggap Reny masih keeil saja, semua diatur!” ltu suatu pertanda bahwa anak  itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya.

           Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.Pada saat seperti ini remaja banyak mengkhayal. Ia telah sadar akan keberadaannya.Pada usia itu, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak orang tua. Sebab umumnya remaja mulai menentang sifat-sifat orang tua yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
       
       g)      Status
            Setiap manusia membutuhkanstatus. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbunyi “aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan”, Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di bwni  ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia Harga diri orang antara lain melekat pada status orang.itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunya baik dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuanya, namun masyarakat tetap memberikan cap yang negatif. Bahkan ada orang yang berpendapat jangan memberi makan/pertolongan kepada anak jadah (haram). Alangkah kejamnya manusia itu dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hak milik nama baik, ingin berprestasi, ingin mengingkatkan harga diri, dan sebagainya.
       
      h)     Perwujudan  cita-cita

            Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya  atau profesinya. Pada  saar itu manusia mengembangkan  bakat  atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
        
      C.     KEPERCAYAAN

            Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran.

            Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

            Ada jenis  pengetahuan  yang dimiliki seseorang. Bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya.Yang diselidiki bukan lagi masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann yaitu disebut kepercayaan. Makin  besar  kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan  itu makin  besar kepercayaan.

            Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan  artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr agama menurut keyakinan.

            Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.
Kebenaran

            Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.

            Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak mcnyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran dalam bertindak , berucap maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti peribahasa yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”, karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan, ketidakpastian, dan kedukaan.

            Dalam  agama  Budha  ada ajaran yang dinamakan “jalan utama delapan ruang”. Yang isinya,agar setiap pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan  yang benar,mata percaharian yang benar, permatian yang benar,dan konsentrasi yang benar. Tujuan  ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami  duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.Ajaran kebenaran itu juga kita temui  dalam agama-agama  lain.

            Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari mempertahankan, mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun  Suriasumantri  dalam bukunya  “filsafat  IImu, sebuah pengantar  Populer  ada tiga teori  kebenaran  sebagai  berikut  :

1)    Teori  koherensi  atau konsistensi

            Yaitu suatu pemyataan dianggap benar bila pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan  pemyataan-pemyataan    sebelumnya  yang  dianggap  benar.
Contoh  : setiap  manusia  akan mati.  Paul  Manusia.  Paul  akan mati

2)    Teori  korespondensi

            Suatu  teori  yang  menjalankan  bahwa  suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung  pemyataan  itu berkorenponden(berhubungan)  dengan obyek yang dituju oleh  pernyataan   tersebut. Contoh  : Jakarta  itu ibukota republik Indonesia.

3)    Teori  pragrnatis

            Kebenaran  suatu pemyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional  dalam  kehidupan  praktis.
      
      Dalam  berbagai jenis kebenaran tersebut yang selalu diusahakan dan dijaga ialah kebenaran dalam bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab ketidakbenaran dalam  hal-hal  itu  akan  langsung  mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya, sehingga orang tidak mempercayainya lagi.

D.BERBAGAI  KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
            Dasar kepercayaan  adalah kebenaran. Sumber kebenaran  adalah manusia. Kepercayaan itu dapat  dibedakan  atas  :

1.   Kepercayaan pada diri sendiri

            Kepercayaan  pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia. Percaya  pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap  dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan   kepadanya.

 2.    Kepercayaan  kepada  orang lain

            Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

3.   Kepercayaan kepada pemerintah

            Berdasarkan pandanganteokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).

            Pandangan demokratis mengatakanbahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti  hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
            Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

4.   Kepercayaan kepada Tuhan

           Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaanitu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dcngan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia  berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kcpada zat tersebut.
            Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan  rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha  itu  bergantung   kepada  pribadi  kondisi, situasi, dan  lingkungan. Usaha itu antara lain :
a)  meningkatkan   ketaqwaan  kita dengan jalan  meningkatkan   ibadah
b)  meningkatkan   pengabdian  kita kepada  masyarakat
c)  meningkatkan   kecintaan   kita  kepada  sesama  manusia  dengan  jalan   suka  menolong. dermawan,  dan  sebagainya
d)  mengurangi  nafsu  mengumpulkan harta  yang berlebihan
e)    menekan  perasaan  negatif  seperti  iri, dengki, fitnah, dan sebagainya



  
BAB II
PENGALAMAN PENULIS
            Dalam hidup manusia, harapan adalah suatu hal penting untuk menjunjung kehidupan selama manusia hidup. Karena dengan adanya harapan kehidupan manusia akan lebih bermakna, akan mengerti apa yang ingin dcapai dalam hidupnya.
            Harapan di hidup saya bisa menjadi anak yang dapat membangun dan meninggikan derajat dan martabat orangtua dan keluarga saya. Dengan begitu saya juga harus belajar yang serius dan lebih giat mencari celah untuk pengembangan diri saya dan mencari wawasan luas di luar sana.
            Saya mengerti sesuatu yang indah tidak bisa kita dapatkan tanpa ada sebuah “pengorbanan” atau tanpa ada “usaha keras” dari diri saya, tapi saya yakin dan harus percaya saya akan sukses!
            Harapan saya juga ingin melihat kedua orangtua saya ada disaat saya sudah berkeluarga, dan bisa tetap dekat merawat orangtua saya kelak dan tidak ingin mereka merasakan susah dalam kehidupannya, karna dihari tuanya saya ingin mereka menikmati rasa indahnya sisa kehidupannya.
            Alhamdulillah saya juga sudah bisa sedikit sedikit membahagiakannya dengan membelika barang-barang yang mungkin mereka tidak akan beli meskipun di diri mereka ingin, karena saya tau mereka lebih memprioritaskan uangnya untuk kehidupan anaknya,yaitu saya. Maka saya ingin sekali membelikan sesuatu yang mereka tidak pikirkan, rasanya bahagia sekali memberi little surprise untuk mereka.
            Semoga dari tahun ke tahun saya bisa memberikan hadiah yang lebih indah lebih baik dan lebih bernilai dihidupnya. Harapan inilah yang membuat saya semangat menjalani kehidupan, karena harapan adalah doa, dan doa selalu membuat hidup kita menjadi bermakna.
            Harapan itu target, tanpa target manusia akan berleha leha dalam hidupnya dan kehiduppannya tidak maju atau datar saja, karena mereka tidak memiliki harapan atau bisa disebut tidak memiliki mimpi. Karena dengan mimpi manusia memiliki sebuah kekuatan untuk meraihnya.

            Harapan saya juga semoga tercapai dengan usaha saya sekarang hingga nanti saat saya mati, tanpa ada harapan mungkin kehidupan ini bukanlah berarti, tanpa adanya harapan hidup ini tidak bernilai harganya.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Manusia dan Penderitaan



BAB I. MANUSIA DENGAN PENDERITAAN
            Jika minggu lalu kita membahas tentang Manusia dan Kasih sayang, kali ini kita akan membahas tentang Manusia dan Penderitaan. Karena dalam kehidupan bukan hanya merasakan kasih sayang saja, terkadang kasih sayang juga menmbulkan penderitaan, kecuali cinta dan kasih kepada tuhan, insha Allah tdak akan menimbulkan penderitaan, justru kebahagoian yang tiada tara. Biasanya cinta dan kasih kepada seseorang akan timbul sebuah penderitaan jika unsur-unsur yang membangun kasih dan sayangnya tidak seimbang. Penderitaan juga bukan dari itu, kadang timbul dari tingkah laku kita, dan penderitaan adalah akibat dari sebab yang kita lakukan. Jadi bisa kita simpulkan penderitaan adalah akibat dari sebab tingkah laku, perilaku atau apapun yang kita lakukan.

A.     PENDERITAAN
Menurut bahasa sansekerta penderitaan yaitu Drha yang artinya menahan atau menanggung. Jadi derita adalah menanggung atau merasakan hal yang tidak menyenangkan. Tingkat penderitaan itu berbeda-beda tergantung dari individu masing-masing, ada yang merasa hal penderitaan tapi menurut individu lain merasa bahwa itu bukan sebuah penderitaan.
            Setiap manusia pasti merasakan penderitaan, karena penderitaan ada yang beranggapan sebuah sumber kebangkitan untuk mencapai kebahagiaan, atau kebahagian yang tertunda. Tuhan memberikan kebahagiaan dan kesenangan, Tuhan pun juga memberikan penderitaan atau kesedihan kepada umatnya, untuk membuat umatnya tegar dan belajar dari sebuah kesalahan/kesedihan, agar hidup mereka lebih bermakna dengan adanya penderitaan.
            Tapi tidak semua umatnya sadar bahwa penderitaan, kesedihan, kesengsaraan adalah sebuah ujian dari Tuhan untuk mengetes mereka betapa kuat imannya, betapa tegar hatinya dan betapa sabar dirinya.
            Tuhan juga sudah memperingatkan kepada manusia lewat Alquran bahwa akan ada pederitaan yang akan dialami manusia, namun tidk banyak manusia yang tidak menyadari atas peringatan Tuhan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya penderitaan sesuai dengan lika liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapinya? Mungkin untuk penderitaan fisik, manusia dapat mendapatkan perawatan medis, jika penderitaan psikis tergantung dari masing-masing orang dalam menangani penderitaan tersebut. Tetapi yang perlu kita ingat bahwa Penderitaan adalah sebuah resiko dari proses kehidupan.

B.     SIKSAAN
Siksaa terbagi menjadi dua, yaitu siksaan badan atau jasmani, dan siksaan rohani atau batin. Akibat dari siksaan menimbulkan penderitaan. Siksaan Badan atau jasmani contohnya seperti sikasaan, akibat dari penganiyayaan, pemerkosaan, pencabulan dan lain sebagainya. Biasanya siksaan jasmani diakibatkan dari sebuah tindakan keras/tindakan paksaan. Sedangkan siksaan rohani atau batin contohnya seperti akibat dari bullying, kebimbangan, kesepian dan ketakutan, jadi siksaan batin atau rohani ini lebih siksaan yang tidak tampak tapi dapat dirasakan dan dipikirkan saja.
Kebimbangan adalah perasaan yang tidak karuan untuk memilih antara satu dengan yang lain. Contoh bimbang dalam memilih pekerjaan yang dari pilihan tersebut ada faktor-faktor yang membuat bimbang untuk memilih yang mana diantara dua tersebut, dengan begitu manusia merasa tersiksa atas pilihan yang dihadapannya.
Kesepian adalah perasaan dimana merasa sepi walaupun mereka sedang di situasi ramai, karena sepi disini bukan sebuah suasana, namun kesepian hati/ hati yang kosong. Oleh karena itu manusia perlu kawan untuk berkomunikasi agar dapat menceritakan apa yang dia rasakan, apa yang sedang ia alami, kawan duka maupun kawan suka perlu dimiliki oleh manusia, yang pada hakekatnya manusia perlu pendamping untuk menjadi tempat suka, duka dll setelah kepada Tuhannya.
Ketakutan adalah perasaan takut yang dibesar besarkan atau bisa disebut dengan Phobia, ada phobia ringan seperti takut oleh tikus, kucing, serangga atau binatang lainnya. Tapi ada juga phobia berat yang menimbulkan penderitaan bagi si penakut tersebut.

C.     KEKALUTAN MENTAL
Biasanya dalam psikolog menyebutkan kekalutan mental yaitu gangguan jiwa. Akibat dari siksaan atau penderitaan yang tidak bisa di tahan atau di hadapi oleh seseorang alam menyelesaikannya.
Adapun gejala-gejala awal bagi orang yang mengalami kekalutan jiwa/ gangguan jiwa, antra lain:
1.      Nampak jasmani yang sering pusing, sesak napas, demam, nyeri, pada lambung.
2.      Nampak pada kejiawaannya yang selalu cemas, apatis, ketakutan, patah hati, cemburu dan mudah marah.
Tahapan – tahapan gangguan kejiwaan:
a.       Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik rohani maupun jasmani.
b.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, seperti lari dari masalah. Dalam manusia wajar/normal seharusnya jika ada masalah akan di pecahkan atau di hadapinya, namun untuk orang yang gangguan jiwa justru lari atau mundur dari persoalan.
c.       Kekalutan adalah titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab – sebab timbulnya kekalutan mnetal/ ganggan mental, antara lain:
a.       Kepribadian yang lemah
b.      Terjadinya konflik sosial budaya
c.       Cara pematangan batin

D.     PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti akan mengalami penderitaan. Karena penderitaan adalah sebuah kodrati, jadi manusia akan mengalaminya dan tergantung pada manusia itu sendiri, dapat mengurangi penderitaan atau akan mengalami penderitaan itu sama sekali. Karena mausia mahkluk berbudaya, maka dengan budayanya menusia dapat mengatasi pendertiaan atau masalah dalam kehidupannya.
Maksud dari penderitaa adalah kodrat manusia merupakan bahwa sudah konsekuensinya manusia akan mendapatkan penderitaan dalam proses hidupnya. Bukan hanya menerima kebahagiaan, manusia juga harus menerima bahwa hidup juga akan merasakan sebuah penderitaan.
Namun, penderitaan bukanlah perasaan yang selamanya, tergantung pada manusia tersebut akan melawan penderitaan itu atau tidak. Perlawanan sikap manusia terhadap penderitaany inilah yang disebut perjuangan. Perjuangan manusia dalam menghadapi penderitaanya biasanya dengan meminta bantuan dan doa kepada Tuhan, meminta ampun kepada Tuhan agar disudahkannya penderitaannya atau diberi jalan untuk memecahkan masalah/penderitaanya.

E.      PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN.
Dalam zaman yang modern seperti sekarang sebuah penderitaan lebih luas dan lebih besar adanya. Penderitaan bukan lagi hanya orang sekitar yang mengetahui namun, orang jauh pun bisa merasakan dan melihat penderitaan orang lain yang jauh, itu semua karena adanya media massa.
Penderitaan pada masa sekarang ini lebih besar karena berkembangnya sebuah teknologi, penderitaan menjadi lebih kompleks dan rumit untuk dipecahkan contohnya saja persoalan limbah pabrik yang membuat perairan keruh, dan mematikan persawahan dan menimbulkan bau busuk pada lingkungan, namn bila tidak didirikan pabrik, bagaimana manusia bertahan hidup? Bagaimana manusia mendapatkan salary? Dan manusia juga bingung bagaimana mengatasi limbah pabrik yang tidak dapat didaur ulang. Bukan hanya persoalan limbah pabrik tp masih banyak lainnya contohnya seperti jatuhnya pesawat ada air sampai sekarang tidak diketahui keberadaanya, tenggelamnya kapar handerwick dan titanic, terbakarnya pesawat, bom atom hirosima dan nagasaki dan lain sebagainya.
Media massa inilah sebagai penyalur atau memberitahu kepada masyarakat penderitaan-penderitaan yang terjadi, agar menghimbau masyarakat untuk waspada dan mengantisipasi sebuah peristiwa/ penderitaan. Dan juga untuk meminta uluran bantuan kepada masyarakat lain yang tidak terkena masalah/penderitaan agar mengetahui bagaimana rasa penderitaan orang lain rasakan. Pada hakekatnya manusia bernaluri dan berperasaan, maka banyak dai mereka membantu jasa, materi dan lain2 untuk korban penderitaan/kecelakaan.

F.      PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Kita dapat mengelompokan secara sederhana sebab-sebab yang menimbulkan penderitaan sebagai berikut:
i.                    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia biasanya dapat terjadi pada hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan hubungan alam dan lingkungan. Biasanya hal buruk yang dilakukan oleh manusia disebut dengan nasib. Namun manusia dapat memperbaikinya dan mengubahnya, bedanya dengan Takdir adalah sesuatu yang di takdirkan oleh Tuhan.
Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia adalah pemerkosaan , penganiyayan, penculikan, dan lain lain. Sedangkan penderitaan yang timbul karena ulah manusia terhadap lingkungannya yaitu seperti banjir, longsor, kebakaran hutan, dll.
ii.                  Penderitaan yang timbul karena siksaa/azab Tuhan.
Penderitaan manusia juga dapat terjadi penyakit atau azab Tuhan. Hal ini dapat diatasi manusia dengan cara Optimisme, memohon ampun kepada Tuhan, tawakal dan bersabar.

G.     PENGARUH PENDERITAAN
Pengaruh penderitaan yang dirasakan manusia dalam mengatasinya dapat berpengaruh Positif, mungkin juga bisa berpengaruh negatif, tergantung dari individu menyikapinya. Jika individu menyikapinya dengan negatif, atau berpengaruh negatif pada pihak si individu tersebut, maka mereka akan merasakan kekecewaan, penyesalan, putus asa, bunuh diri, dan lain sebagainya.
Jika individu tersebut justru dalam mengatasi masalahnya berpengaruh Positif, maka mereka akan menganggap bahwa hidup adalah bukan soal pendritaan, tapi bagaimana keluar dari sebuah penderitaan. Hidup itu butuh perjuangan, bukan soal pantas tidaknya memperjuangkan atau diperjuangkan. Biasanya mereka yang positif, selalu berusaha keras untuk mencari cara bagaimana melawan atau menghadapi masalah tersebut.

BAB II             PENGALAMAN PENULIS
            Munafik bila saya mengaku bahwa saya tidak pernah merasakan penderitaan, bodoh bila saya tidak pernah mengalami masalah, buta bila saya mengaku bahwa saya tidak pernah melihat akan masalah di kehidupan saya. Saya percaya semua di dunia ini memiliki masalah, mulai dari masalah kecil sampai besaar, dari masalah individu sampai masalah keluarga. Yang membedakannya hanya dari sikap diri masing-masing dalam menghadapi masalah/penderitaan.
            Tapi menurut saya, penderitaan itu justru sebuah proses dimana agar kita dapat belajar tentang hidup, belajar tentang oranglain, belajar tentang diri kita sendiri. Dengan penderitaan yang kita alami, kita mendapatkan pengalaman yang bisa kita petik hidayah atau maknanya. Masalah dalam kehidupan pun banyak ragamnya, dan dalam mengatasinya pun banyak caranya.
            Saya pernah mengalami hal yang menurut saya pribadi itu penderitaan, tak perlu saya sebutkan karna terlalu intim dalam keluarga saya. Intinya yang saya rasakan bahwa hidup tak adil, bahwa hidup tak seindah dulu saat saya tak mengerti apa-apa, tapi dengan begitu saya mengerti bahwa hidup memang tak ada yang sempurna, justru dengan cacad- cacad itu kita belajar bagaimana mempercantik, memperhalus, memperlurus hidup kita.
            Penderitaan individu saya mungkin seperti membagi waktu antara belajar, berbisnis dan istirahat. Itu menurut saya penderitaan yang tak kunjung ada penyelesaiannya. Saya terus menyoba untuk atur waktu antara ketiga kegiatan tersebut, tapi sering kali gagal. Maka dari itu saya selalu ingin dan haruuus mencoba lebih keras untuk membagi waktu antara ketiga tersebut.
            Penderitaan juga menurut saya ketika kita tidak dapat atau belum dapat membahagiakan kedua orangtua saya, penghaslan yang masih minim walau belum saatnya saya bekerja, namun saya tidak tahu sampai kapan kedua orangtua saya hidup dan menemani hidup saya? Saya tidak ingin menyesal, saya tidak ingin sesuatu terburuk terjadi sebelum saya sukses dan membahagiakan mereka.
            Mereka memang hal yang paling penting dan alasan terkuat saya bertahan hidup dan memperjuagnkan hidup, penderitaan mereka mungkin lebih besar dari pada penderitaan saya yang baru saya alami. Maka dari itu saya ingin menetralisasikan masalah atau penderitaan yang mereka sedang bebankan.

Daftar Pustaka
www.e-book.gunadarma.ac.id