Setelah
saya membahas tentang perekonomian Indonesia, kini lagi-lagi saya ingin
memposting tentang yang bersangkutan dengan perekonomian Indonesia, dampak jelas dari perekonomian
Indonesia yang sangat memperhatinkan, ya dampak jelas dari perekonomian yang
tidak stabil dan labil membuat banyak Pengangguran dimana-mana.
Di
area globalisasi ini sangatlah kompetitif dalam persaingan mencari kerja, bukan
hanya gelar yang dilihat namun instansi perguruan tinggi pun dilihat oleh pihak
pembuka lapak kerjaan dan tidak sedikit lebih menomorsatukan lulusan luar
negeri. Namun memang itu hukum alam, tinggal kitanya saja kapan akan menjadi
warga negara indonesia yang mandiri, kalau bisa justru orang asing yang
berkerja dengan kita. Memang zaman modern seperti ini, hidup harus keras dan
tidak bisa bergantung dengan orang lain, selain dengan Tuhan yang maha Esa. Nah,
itu permasalahannya, pengangguran di Indonesia disebabkan oleh warga Indonesia
yang “tabu” dengan berwirausaha. Banyak alasan yang membuat mereka tidak ingin
mencoba wirausaha “ saya takut gagal” “gak
ada modal” “ masa gelar tinggi jadinya jualan” “waaah, bukan passion saya” dan
lain sebagainya. Padahal, untuk memulai sesuatu itu memang tidak mudah,
layaknya mencari kerja, dan berkerja disuatu perusahaan, untuk mendapatkan
jabatan tinggi harus memiliki pengalaman kerja berbelas-belas tahun, bahkan
berpuluh-puluh tahun, anda baru bisa mendapatkan jabatan tinggi di suatu
perusahaan. Semua pekerjaan sama saja, diawal selalu lebih sulit dan baru
dirasakan enak setelah melewati sebuah proses.
Pengangguran
di Indonesia semakin meningkat tiap tahun, dan peningkatan lapangan kerja tidak
berbanding lurus dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, khususnya untuk
penduduk yang siap kerja. Seperti artikel yang saya dapat :
“JAKARTA. Pemerintah
tampaknya gagal mengatasi pengangguran karena jumlahnya akan meningkat
tahun ini. Sepanjang bulan Februari hingga Agustus 2014, jumlah pengangguran di
Indonesia bertambah 0,09 juta orang dari 7,15 juta orang meningkat 7,24 juta
orang. Dengan jumlah ini, tingkat ini diprediksi akan bertambah karena
pertumbuhan ekonomi yang melambat di 5,01%
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan
kerja di Indonesia mencapai 121,87 juta orang, yang meningkat dari Agustus
tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi peningkatan ini juga terjadi pada
tingkat pengangguran terbuka Februari hingga Agustus 2014 sebesar 5,70% naik
5,94%.
Meski terjadi peningkatan pengangguran tahun ini,
pemerintah sepertinya dapat berbangga hati karena dibanding Agustus tahun lalu,
tingkat pengangguran berkurang 0,17% dari 7,41 juta orang menjadi 7,24 juta
orang. Ini berarti sebanyak 6,17% orang yang menganggur turun menjadi 5,94%.”
Walaupun
pengangguran agustus di tahun 2014 menurun daripada agusutus tahun 2013, itu
juga dikarenakan adanya pemilu pada tahun 2014 yang membuat banyak
diperlukannya pekerja dalam bidang “percetakan” contohnya, dan lain lain. Dan
akan diprediksi bahwa pengagguran akan meningkat tahun ini, sangat amat miris untuk
kita terima, karena berarti banyak warga indonesia yang masih pontang pantung
mencari rejeki, akan meningkatnya kriminalitas, akan
meningkatnya tingkat stres.sebaiknya pemerintah HARUS FOKUS MEMBENAHI
PERTUMBUHAN EKONOMI agar semakin tumbuh pesat! Bukan BLUSUKAN ke daerah-daerah!
Prioritaskanlah yang penting untuk mencakup kesejahteraan mayoritas indonesia,
bukan blusukan yang menurut saya bisa ditugaskan oleh pihak lain.terlebih lagi dengan
adanya AFTA ditahun 2015 ini, saya pikir pengangguran akan semakin melebar,
karena dengan adanya AFTA tenaga kerja Indonesia bukan hanya bersaing dengan
WNI tapi juga dengan warga negara asia, menurut saya pemerintah salah jalan
dalam menyetujui adanya AFTA, dengan dilihatnya Potensi dari Indonesia sendiri
yang masih sangat minus dibandingkan dengan negara asia lainnya. Dari segi
pendidikan contohnya? Indonesia tertinggal jauh. Pola pikir masyarakat yang
mayoritasnya masih “closed minded” jadi menurut saya penyetujuan AFTA sangatlah
disayangkan, karena lagi-lagi tidak berpihak pada mayoritas masyarakat
Indonesia, lebih banyak masalah yang akan timbul nantinya. Ini tugas pemerintah
untuk membuka lapangan kerja baru, bukan membeli mobil dinas baru! ini tugas
pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat indonesia! Bukan, mensejahterakan
penjabat-penjabat gelap yang haus uang rakyat!
Lagi-lagi keputusan pemerintah
tidak mempihak pada mayoritas masyarakat Indonesia, lagi-lagi mengecewakan!
Sebagai
warga negara Indonesia yang Mandiri, Cerdas, dan Pintar kita tidak bisa bergantung
pada pemerintah yang tidak lagi memihak pada rakyat kecil, sudah saatnya kini
warga negara indonesia membangun negara kita ditangan kita sendiri, dengan
membuka usaha sendiri! Dengan begitu, akan ada lapangan kerja bagi warga negara
kita sendiri yang membutuhkannya. Karena, sebab-sebab meningkatnya penganggruan
akibat dari lapangan pekerjaan yang sempit, sehingga persaingan mencari kerja
sangatlah kompetitif, sering kali adanya nepotisme, PHK dikarenakan
perekonomian yang tidak stabil, besarnya rasa malas masyarakat untuk
berwirausaha dan mencari kerja, kurangnya keahlian/skill,dll. Dampaknya,
kesejahteraan masyarakat yang belum dapat dititik puncaknya, masih banyaknya
masyarakat indonesia yang dibawah garis kemiskinan, masih maraknya
kriminalitas.
Dilihat
dari sebab-sebabnya, seharusnya pemerintah membuka rumah sosial untuk menampung
masyarakat Indonesia yang unskill menjadi skill, mendorong masyarakat untuk
berwirausaha contohnya bekerjasama dengan pihak bank untuk dimudahkannya proes
peminjaan uang untuk dana berwirausaha, adanya sosialisasi tentang berwirausaha
yang merata. Namun, kita sebagai masyarakat pun harus mendukung dan membantu
pemerintah atau saling bersinergi untuk menurunkan pengangguran, dengan cara
membuka seminar umum untuk masyarakat seperti “bagaimana berwiausaha” dan lain
lain, atau dengna membuka rumah sosial untuk mengajarkan keterampilan, atau
bahkan masyarakat itu sendiri harus mengambil sekolah keterampilan untuk
mendukung pekerjaan, dengan begitu petumbuhan ekonomi pun akan bertambah pesat,
dan kesejahteraan Indonesia pun akan semakin dirasakan oleh masyarakat
indonesia itu sendiri.